Berita Viral
Gadis Muda Terjerumus Rayuan Maut Penyembah Setan 764, Kasus Manipulasi Seksual
Kasus gadis muda terjerumus rayuan maut penyembah setan 764 mengguncang Inggris. Simak kisah nyata, fakta mengejutkan, dan peringatannya di sini!
Ringkasan Berita:
- Ibu korban mengungkapkan, putrinya berubah drastis sejak berinteraksi dengan anggota kelompok 764 melalui forum online.
- Dalam waktu singkat, sang gadis kehilangan kendali atas hidupnya dan menjadi korban manipulasi seksual.
- Kelompok 764 disebut-sebut menggunakan taktik psikologis berbahaya untuk menjerat korban.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kasus gadis muda terjerumus rayuan maut penyembah setan 764 menjadi sorotan dunia setelah terbongkarnya jaringan internasional yang menjerat para remaja.
Remaja perempuan berusia 14 tahun di Inggris menjadi korban manipulasi kelompok penyembah setan 764, yang dikenal memanfaatkan platform daring untuk merekrut anggota baru.
Ibu korban mengungkapkan, putrinya berubah drastis sejak berinteraksi dengan anggota kelompok 764 melalui forum online.
Dalam waktu singkat, sang gadis kehilangan kendali atas hidupnya dan menjadi korban manipulasi seksual.
Kelompok 764 disebut-sebut menggunakan taktik psikologis berbahaya untuk menjerat korban.
Kasus ini memicu keprihatinan luas di Inggris karena banyak remaja lain yang juga terjerumus dalam jaringan serupa.
Otoritas setempat kini memperingatkan bahwa fenomena ini bukan sekadar kejahatan siber biasa, melainkan ancaman serius terhadap keselamatan generasi muda.
• Imam Bunuh Ibu Kandung dengan Besi Tambal Ban Saat Diantarkan Makanan 2025
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Kelompok 764: Jaringan Gelap Penyembah Setan yang Manipulatif
Kelompok penyembah setan bernama 764 dikenal sebagai salah satu komunitas online paling berbahaya di dunia maya.
Berdasarkan laporan dari BBC via Kompas.com, jaringan ini beroperasi secara internasional dan beranggotakan remaja serta pria muda yang menargetkan anak perempuan.
Melalui obrolan daring, mereka membangun kepercayaan, lalu memanipulasi korban untuk melakukan tindakan seksual, menyakiti diri sendiri, hingga percobaan bunuh diri.
Salah satu kasus yang terungkap adalah kisah Christina (nama samaran), seorang ibu di Inggris yang mendapati putrinya hancur secara mental akibat manipulasi dari kelompok tersebut.
“Saya melihat putri saya kehilangan dirinya sendiri,” ungkap Christina penuh haru.
Ia menggambarkan trauma anaknya lebih menyakitkan daripada menyaksikan orang yang sekarat karena kanker.
Strategi Manipulasi Online: Dari Persahabatan hingga Eksploitasi Seksual
Menurut investigasi National Crime Agency (NCA), kelompok 764 memiliki pola perekrutan terstruktur yang berawal dari interaksi ramah di forum daring.
Mereka menyasar remaja yang sedang menghadapi tekanan emosional, seperti stres sekolah atau masalah keluarga.
Setelah mendapatkan kepercayaan korban, para anggota mulai mengisolasi dan memanipulasi secara psikologis.
Salah satu pelaku utama, Cameron Finnigan, dijatuhi hukuman enam tahun penjara pada Januari lalu.
Ia terbukti mendorong korban melakukan tindakan berbahaya dan menyimpan materi eksplisit anak di bawah umur.
Hakim menyebut Finnigan sebagai individu dengan risiko tinggi bagi masyarakat.
Menurut NCA, anggota kelompok ini sering kali berusia sangat muda.
Banyak dari mereka tidak menyadari bahwa tindakan mereka sudah mengarah pada kejahatan seksual dan kekerasan ekstrem.
“Korban bahkan tidak tahu bahwa mereka sedang dimanipulasi,” ujar Rob Richardson, pejabat NCA yang menangani kejahatan siber terhadap anak.
• Maling Motor Tewas Dibakar Massa 2025, Pelaku Diikat di Tiang Listrik dan Disiram Bensin
Peringatan FBI dan Ancaman Global Kelompok 764
Peringatan serupa datang dari FBI di Amerika Serikat, yang menyebut kelompok 764 sebagai ancaman besar terhadap keamanan anak-anak secara global.
Sejak 2020, FBI telah membuka lebih dari 250 penyelidikan terkait jaringan 764 dan kelompok ekstremis serupa. Mereka menggunakan pemerasan digital, ancaman bunuh diri, dan eksploitasi seksual sebagai alat kontrol terhadap korban.
Pendiri kelompok ini, Bradley Cadenhead, dikabarkan mulai membentuk 764 saat masih berusia 15 tahun di Texas.
Nama “764” berasal dari sebagian kode pos tempat tinggalnya.
Kelompok ini kemudian berkembang menjadi bagian dari jaringan ekstremis sayap kanan yang mengusung ideologi akselerasionisme militan, sebuah pandangan yang mendorong kekacauan sosial untuk mempercepat kehancuran sistem.
Podcast investigatif BBC berjudul Assume Nothing: Creation of a Teenage Satanist mengungkap bagaimana anggota kelompok ini awalnya bergabung hanya untuk “hiburan gelap” namun akhirnya menjadi radikal dan berbahaya.
Banyak dari mereka menganggap tindakan ekstrem sebagai bentuk pembuktian diri.
Upaya Pencegahan dan Peran Orang Tua di Era Digital
Para pakar menegaskan bahwa kasus gadis muda terjerumus rayuan maut penyembah setan 764 menjadi peringatan keras bagi semua orang tua.
Menurut Molly Rose Foundation, kelompok seperti 764 kini beroperasi terbuka di berbagai platform media sosial besar yang sering digunakan anak-anak.
Mereka menggunakan algoritma, obrolan pribadi, dan grup tertutup untuk menjaring korban baru.
Andy Burrows, CEO yayasan tersebut, menekankan pentingnya komunikasi tanpa menghakimi antara orang tua dan anak.
“Anak-anak harus merasa aman untuk bercerita tanpa takut disalahkan,” katanya.
Orang tua juga disarankan untuk menggunakan kontrol orang tua digital (parental control) dan aktif memantau aktivitas daring anak-anak mereka.
Detektif Claire Finlay dari Counter Terrorism Policing South East menambahkan bahwa kesadaran publik menjadi kunci.
“Setiap orang tua harus tahu apa yang menarik anak mereka di dunia maya. Bukan untuk memata-matai, tapi untuk melindungi,” ujarnya.
• Ibu Kubur Bayinya Hidup-hidup di Banyuwangi 2025, Polisi Dalami Motifnya
Harapan di Tengah Trauma
Kini, Christina dan putrinya perlahan bangkit dari trauma yang ditinggalkan kelompok 764.
Mereka menjalani terapi dan dukungan psikologis untuk membangun kembali kepercayaan diri.
Christina berharap kisah ini dapat menyadarkan banyak orang akan bahaya tersembunyi di dunia maya.
“Saya tak ingin ada ibu lain yang merasa sendirian seperti saya,” katanya lirih.
Ia kini aktif dalam komunitas dukungan bagi orang tua yang anaknya menjadi korban eksploitasi digital.
Kasus ini menjadi pelajaran pahit bahwa dunia digital bisa menjadi ladang gelap jika tidak diwaspadai.
Waspada, Dunia Maya Tak Selalu Aman
Kasus gadis muda terjerumus rayuan maut penyembah setan 764 menunjukkan bagaimana manipulasi psikologis di internet dapat menghancurkan hidup seseorang.
Pemerintah Inggris, FBI, dan berbagai lembaga perlindungan anak kini memperketat pengawasan terhadap kelompok ekstremis daring.
Namun, upaya terbesar tetap berada di tangan keluarga dan masyarakat agar setiap anak merasa aman, diawasi dengan kasih sayang, dan terlindungi dari rayuan maut dunia maya.
(*)
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
gadis muda terjerumus rayuan maut penyembah setan
kelompok 764
penyembah setan 764
kasus 764 Inggris
rayuan maut kelompok setan
manipulasi seksual online
kejahatan digital terhadap anak
ancaman online terhadap anak muda
ViralNews
| Imam Bunuh Ibu Kandung dengan Besi Tambal Ban Saat Diantarkan Makanan 2025 |
|
|---|
| 15 Obat Ilegal Berbahaya Temuan BPOM 2025, Produk Diet Stamina Pria dan Pegal Linu |
|
|---|
| Soal Jawaban 47 Essay Seni Rupa Kelas 5 Kurikulum Merdeka 2025 Semester 1 |
|
|---|
| Maling Motor Tewas Dibakar Massa 2025, Pelaku Diikat di Tiang Listrik dan Disiram Bensin |
|
|---|
| FAKTA Dua Kecelakaan Maut Kereta Api Terjadi di Prambanan, 4 Orang Tewas dan 6 Luka-Luka Ada Balita |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Gadis-Muda-Terjerumus-Rayuan-Maut-Penyembah-Setan-764-Kasus-Manipulasi-Seksual.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.