NGERI! Luka Perut Tidak Dijahit Dipenuhi Kain Kasa usai Operasi, Warga Bekasi Meninggal 2025

“Kami lakukan operasi evakuasi nanah dan pembersihan luka (debridement) dengan irigasi antiseptik. Luka tidak dijahit rapat karena masih memerlukan drainase agar nanah tidak menumpuk. Kasa dipasang untuk itu, bukan kelalaian,” ujarnya.

Selama perawatan, lanjut Fahri, pasien mendapat terapi antibiotik, kontrol gula darah, dan perawatan luka rutin. 

Ia juga mengklaim bahwa kondisi pasien sempat membaik sebelum akhirnya pulang atas izin dokter.

“Demamnya sempat turun, nyeri berkurang, dan tanda penyembuhan sudah tampak. Jadi keputusan pemulangan sudah sesuai indikasi klinis,” tambahnya.

Bupati Karawang Minta Dinas Kesehatan Turun Tangan

Ramainya pemberitaan membuat Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, turun tangan langsung. Ia menginstruksikan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang (Dinkes) untuk memeriksa rumah sakit dan meminta keterangan dari semua pihak.

“Saya sudah instruksikan Dinkes untuk cek ke RS bersangkutan dan juga ke keluarga korban. Harus dipastikan apakah tindakan medisnya sudah sesuai SOP atau belum,” kata Aep saat ditemui di Plaza Pemda Karawang, Senin 13 Oktober 2025.

Bupati Aep menekankan bahwa pemerintah daerah akan menindaklanjuti jika ditemukan indikasi pelanggaran.

“Kalau terbukti ada kelalaian, tentu harus ada sanksi. Tapi kita juga tidak boleh menuduh sebelum hasil pemeriksaan keluar,” ucapnya.

• MIRIS! Puskesmas Kunci UGD, Pasien Terlantar di Kursi Tunggu hingga Muntah-muntah

Langkah Dinas Kesehatan Karawang dan Audit Medis

Menindaklanjuti instruksi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Karawang, dr. Endang Suryadi, memastikan pihaknya telah menurunkan tim monitoring ke RS Hastien untuk mengumpulkan keterangan.

“Kami sudah turunkan tim sejak pagi. Tim sedang memeriksa berkas medis, prosedur operasi, dan wawancara dengan pihak rumah sakit,” ujar Endang saat dikonfirmasi, Senin 13 Oktober 2025.

Endang menegaskan bahwa pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah kasus ini termasuk kelalaian medis atau bukan.

“Informasi yang beredar masih kami telusuri. Semua temuan akan kami laporkan ke Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) untuk ditindaklanjuti,” jelasnya.

Ia juga meminta masyarakat menahan diri agar tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.