Berita Viral

Hati Babi Selamatkan Nyawa Warga Sesaat, Hidup 171 Hari Pasca Operasi 2025

Hati babi selamatkan warga China 71 tahun hingga hidup 171 hari pasca operasi 2025. Inovasi medis luar biasa! Simak kisah dan tantangannya di sini.

YouTube The Shiny Peanut
HATI BABI - Foto ilustrasi hasil olah YouTube The Shiny Peanut, Sabtu 11 Oktober 2025, memperlihatkan hati babi selamatkan warga China 71 tahun hingga hidup 171 hari pasca operasi 2025. Inovasi medis luar biasa, simak kisah dan tantangannya di sini. 

Dokter mencatat adanya inflamasi jantung dan mikroangiopati trombotik, yaitu gangguan di mana gumpalan darah kecil merusak pembuluh darah dan organ.

Meskipun hati masih berfungsi baik, tekanan darah pasien menurun drastis dan detak jantung meningkat. 

Pada hari ke-38, dokter memutuskan mengangkat organ hati babi tersebut, tetapi fungsi hatinya tetap bertahan hingga hari ke-135, ketika pasien mengalami pendarahan saluran cerna bagian atas. 

Ia akhirnya meninggal dunia pada hari ke-171 setelah operasi.

Tantangan dan Inovasi dalam Transplantasi Hati Babi

Mengapa Hati Babi Jadi Pilihan Eksperimen?

Menurut Dr. Beicheng Sun, presiden rumah sakit sekaligus salah satu anggota tim bedah, transplantasi hati babi ke manusia merupakan tantangan medis yang luar biasa. 

“Banyak orang berpikir hati terlalu kompleks untuk ditransplantasikan dibanding jantung atau ginjal,” ujar Sun, dikutip dari CNN.

Berbeda dengan jantung dan ginjal yang memiliki fungsi lebih sederhana, hati adalah organ multifungsi yang terlibat dalam penyaringan darah, detoksifikasi racun, pembekuan darah, hingga pengaturan kadar gula. 

Kompleksitas inilah yang membuat transplantasi hati menjadi ujian berat, bahkan dengan teknologi genetika canggih sekalipun.

Teknologi Kloning dan Rekayasa Genetik

Hati babi yang digunakan bukan organ biasa, melainkan hasil dari babi kloning berusia 11 bulan yang gennya telah disunting hingga 10 kali. 

Penyuntingan ini dilakukan untuk menghapus gen pemicu reaksi imun dan menambahkan gen manusia agar organ tersebut lebih kompatibel dengan tubuh penerima.

Proses ini merupakan bagian dari riset xenotransplantasi yang terus dikembangkan sejak dua dekade terakhir. 

Tujuannya adalah mengatasi krisis donor organ global, di mana ribuan pasien setiap tahun meninggal dunia karena tidak mendapat organ pengganti yang sesuai.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved