Berita Viral

Bulan Madu Maut 2025! Pasutri Tewas di Penginapan, Romantis Berakhir Tragis

Tragedi bulan madu maut 2025 di Solok! Sepasang pasutri ditemukan tewas di penginapan saat berlibur. Apa penyebabnya? Baca kronologi lengkap di sini!

YouTube Tribun Pekanbaru Official
BULAN MADU MAUT - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribun Pekanbaru Official, Jumat 10 Oktober 2025, memperlihatkan tragedi bulan madu maut 2025 di Solok! Sepasang pasutri ditemukan tewas di penginapan saat berlibur. 

Mereka segera dilarikan ke Puskesmas Alahan Panjang untuk mendapatkan pertolongan medis.

Hasil Awal Pemeriksaan: Satu Meninggal, Satu Kritis

Setibanya di puskesmas, sang istri, berinisial CDN (28), dinyatakan meninggal dunia. 

Sementara sang suami, GK, masih sempat menunjukkan tanda-tanda kehidupan dan segera dirujuk ke RSUD Arosuka dalam kondisi kritis.

Meski sempat dirawat intensif, GK dikabarkan tak sadarkan diri dengan kondisi yang memburuk. 

Hingga kini, polisi masih menunggu hasil visum dan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab kematian.

Kapolres Solok, AKBP Agung Pranajaya, membenarkan kejadian ini dan menegaskan bahwa lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

“Kami masih menunggu hasil visum dari tim medis. Sementara ini, belum ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” ujar Agung kepada wartawan, Jumat 10 Oktober 2025.

Pasutri Pengemis Ponorogo Raup Rp 1,5 Juta dalam 2 Jam Bikin Satpol PP Tercengang

Tak Ada Tanda Kekerasan, Diduga Keracunan Gas

Hasil pemeriksaan visum luar terhadap tubuh korban tidak menunjukkan adanya luka atau tanda kekerasan. 

Polisi pun mulai mempertimbangkan kemungkinan lain. 

Dugaan sementara mengarah pada keracunan gas dari sistem pemanas air di kamar mandi penginapan tersebut.

AKP Barata Rahmat Sukarsih menuturkan bahwa suhu dingin di kawasan Alahan Panjang membuat banyak penginapan menggunakan pemanas air berbahan gas LPG. 

Namun, jika ventilasi kamar mandi tidak memadai, gas beracun seperti karbon monoksida bisa bocor dan mengakibatkan kematian mendadak.

“Untuk kemungkinan keracunan gas memang bisa saja, tapi kami belum bisa memastikan. Semua masih dalam proses penyelidikan,” jelas Barata.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved