Berita Viral
Siswi SMK Meninggal Keracunan Makanan di Bandung, Sempat Santap MBG Sekolah
Siswi SMK di Bandung meninggal diduga keracunan MBG. Sekolah ungkap fakta sebenarnya dan Dinkes beri edukasi soal kesehatan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seorang siswi SMK di Kabupaten Bandung Barat (KBB) meninggal dunia setelah diduga mengalami keracunan makanan.
Siswi SMK meninggal diduga keracunan MBG di Bandung menjadi kabar yang menyita perhatian publik pada akhir September 2025.
Informasi awal menyebutkan korban, Bunga Rahmawati (17), siswa kelas XII SMK Negeri 1 Cihampelas, meninggal setelah mengonsumsi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kabar ini cepat menyebar di tengah masyarakat, terutama karena sebelumnya tercatat 121 siswi di sekolah yang sama mengalami keracunan massal usai menyantap MBG.
Namun, pihak sekolah, tenaga kesehatan, hingga Dinas Kesehatan KBB akhirnya memberikan klarifikasi.
Mereka menegaskan bahwa meninggalnya Bunga bukan disebabkan keracunan MBG, melainkan karena faktor lain yang berkaitan dengan riwayat penyakit.
Meski demikian, kasus ini menjadi momentum penting untuk mengedukasi masyarakat terkait keamanan pangan, penanganan dini keracunan, serta pentingnya kepedulian terhadap gejala kesehatan yang sering dianggap sepele.
• China Tindak Tegas Kasus Keracunan MBG 2025 6 Orang Ditangkap, Bagaimana Indonesia?
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Kronologi Kejadian Sebelum Bunga Meninggal
Gejala Awal yang Mirip Keracunan
Bunga sempat mengeluhkan mual pada Senin 29 September 2025.
Saat itu ia tetap berangkat sekolah, bahkan masih mengikuti aktivitas belajar seperti biasa. Kondisinya sempat membaik, sehingga keesokan harinya Selasa 30 September 2025, ia kembali hadir di sekolah.
Namun, selepas pulang sekolah, Bunga kembali mengalami gejala serupa, kali ini disertai muntah dan kondisi tubuh melemah.
Dibawa ke Fasilitas Kesehatan
Keluarga awalnya mengira gejala yang dialami Bunga hanya masuk angin biasa.
Ia diberi obat pereda sakit kepala dan mual yang dijual bebas di warung.
Sayangnya, kondisi tersebut tidak membaik. Sekitar pukul 13.00 WIB, Bunga dibawa ke bidan terdekat dan kemudian dirujuk ke RSUD Cililin.
Namun dalam perjalanan menuju rumah sakit, kondisi Bunga semakin kritis.
Ia akhirnya dinyatakan meninggal dunia sebelum sempat mendapat perawatan medis lebih lanjut.
Jenazah Bunga dimakamkan sehari kemudian di pemakaman desa setempat, tanpa dilakukan autopsi, karena keluarga menganggap peristiwa ini sebagai musibah.
Fakta dari Sekolah dan Tenaga Kesehatan
Sekolah Membantah Hubungan dengan MBG
Guru SMK Negeri 1 Cihampelas, Dady, menyatakan bahwa Bunga memang ikut mengonsumsi makanan MBG pada Rabu 24 September 2-25, sama seperti ratusan siswa lainnya.
Namun, Bunga tidak mengalami keracunan seperti 121 siswi lain yang saat itu harus mendapat penanganan medis.
“Betul dia dapat MBG. Tapi Bunga tidak pernah tercatat dirawat di posko, Puskesmas, maupun rumah sakit ketika keracunan massal terjadi,” kata Dady.
Keterangan Puskesmas dan Camat
Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaidah, menegaskan bahwa gejala yang dialami Bunga memang mirip keracunan, tetapi bukan akibat MBG.
Hal ini karena jarak waktu antara konsumsi MBG dengan munculnya gejala sangat jauh.
Senada, Camat Cihampelas, Agus Rudianto, juga menjelaskan bahwa saat keracunan massal terjadi, Bunga tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.
“Saat dicek ke posko maupun Puskesmas, namanya tidak ada. Dia sehat pada hari itu,” ujar Agus.
Konfirmasi Dinas Kesehatan
Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N Sukandar, memastikan bahwa penyebab kematian Bunga bukan karena MBG.
Ia menjelaskan, Bunga memiliki riwayat penyakit lambung yang kemungkinan besar memicu kondisinya memburuk.
“Kejadian meninggalnya pasien bukan akibat konsumsi MBG, karena gejala muncul lebih dari 2x24 jam setelah makanan itu dikonsumsi,” kata Lia.
• Syarat dan Cara Guru Dapat Insentif Rp 100 Ribu Per Hari dari Program MBG
Mengapa Kasus Ini Jadi Sorotan Publik?
Program MBG dan Keracunan Massal
Sebelum meninggalnya Bunga, publik telah dikejutkan oleh kasus keracunan massal MBG di SMK Negeri 1 Cihampelas.
Sebanyak 121 siswi mengalami mual, muntah, hingga pusing setelah menyantap makanan dari program pemerintah itu.
Peristiwa tersebut membuat program MBG menjadi sorotan, terutama terkait higienitas makanan, standar distribusi, dan kualitas bahan pangan.
Meninggalnya Siswi Usai Konsumsi MBG
Fakta bahwa Bunga sempat mengonsumsi MBG memang memunculkan spekulasi liar.
Kabar “siswi SMK meninggal diduga keracunan MBG di Bandung” pun cepat menyebar, meski belum terkonfirmasi.
Hal ini menimbulkan keresahan masyarakat, bahkan bisa berdampak pada kepercayaan publik terhadap program pangan gratis pemerintah.
Edukasi Kesehatan: Belajar dari Kasus Bunga
Kasus ini membuka mata banyak pihak mengenai pentingnya perhatian terhadap gejala kesehatan yang sering dianggap sepele.
Hati-hati dengan Gejala Awal
Mual, pusing, muntah sering dianggap hanya masuk angin.
Padahal, bisa menjadi tanda keracunan makanan atau gangguan lambung serius.
Jika gejala tidak mereda dalam 1x24 jam, segera periksakan diri ke tenaga medis.
Pentingnya Riwayat Penyakit
Bunga diketahui memiliki riwayat penyakit lambung.
Riwayat penyakit ini perlu selalu diperhatikan, apalagi saat muncul gejala yang mirip dengan keracunan.
Orang tua dan guru perlu lebih waspada jika siswa memiliki penyakit bawaan.
Edukasi tentang Obat Bebas
Banyak keluarga masih mengandalkan obat yang dijual bebas di warung tanpa resep dokter.
Penggunaan obat tanpa pengawasan bisa memperparah kondisi, terutama pada kasus gangguan lambung atau keracunan.
• 5 Ribu Siswa Keracunan MBG 2025, Menkeu Usul Realokasi Dana dan Bantuan Beras 10 Kg per Keluarga
Peran Sekolah dan Pemerintah
Sekolah sebagai Garda Terdepan
Sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai lingkungan pengawasan kesehatan bagi remaja.
Guru dan pihak sekolah perlu segera bertindak jika ada siswa yang menunjukkan gejala sakit, apalagi setelah kejadian luar biasa (KLB) seperti keracunan massal.
Pemerintah dan Pengawasan MBG
Program MBG adalah inisiatif baik untuk mendukung gizi anak sekolah.
Namun, kasus keracunan massal harus menjadi pelajaran untuk memperketat standar higienitas, rantai distribusi, dan pengawasan kualitas makanan.
Antara Musibah dan Pelajaran
Kematian Bunga Rahmawati adalah duka mendalam bagi keluarga dan sekolah.
Meski sempat dikaitkan dengan keracunan MBG, fakta menunjukkan penyebabnya tidak terkait langsung dengan program tersebut.
Namun, kasus ini tetap menjadi pengingat penting bahwa kesehatan remaja harus menjadi perhatian bersama.
Masyarakat, sekolah, dan pemerintah perlu saling berkolaborasi dalam menjaga keamanan pangan serta meningkatkan literasi kesehatan.
Dengan demikian, kejadian tragis seperti ini bisa dicegah di masa depan.
Berikut daftar korban keracunan MBG di Jawa Barat selengkapnya:
- Kabupaten Bandung Barat (Cipongkor/Cihampelas): Sekitar 1.300 korban
- Kabupaten Garut (Kadungora): Dilaporkan mencapai 657 korban
- Kota Bandung (SPPG Coblong): Dilaporkan mencapai 320 korban
- Kabupaten Sukabumi: Dilaporkan mencapai 503 korban
- Kabupaten Cianjur: Dilaporkan mencapai 21 korban
- Menurut versi Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), total kasus keracunan MBG di Jawa Barat hingga 21 September 2025 saja mencapai 2.012 korban.
- Data Badan Gizi Nasional (BGN) secara umum untuk Wilayah II (Jawa) mencatat total 2.606 korban.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul topik Siswi Meninggal Mirip Keracunan dan Siswi Meninggal Dunia Gejalanya Keracunan, Kepala Puskesmas: Pulang Sekolah Baru Ngeluh Mual
* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
siswi SMK meninggal keracunan MBG
kasus keracunan makanan Bandung Barat
Makan Bergizi Gratis (MBG) 2025
keracunan massal sekolah
fakta kematian siswi Bandung
edukasi kesehatan remaja
MBG
| RAMAI Petisi Pembatalan TKA 2025, Siswa SMA Curhat Soal Tekanan dan Waktu Persiapan yang Singkat |
|
|---|
| PERINTAH Upacara dan Kibarkan Bendera Merah Putih Besok Selasa 28 Oktober 2025 |
|
|---|
| TERGELINCIR! Bocoran Harga Emas dan Perak Besok 28 Oktober 2025 Hasil Prediksi Perdagangan Dunia |
|
|---|
| JURUS Purbaya Rekrut Hacker Lokal Jago IT untuk Benahi Sistem Pajak hingga Keamanan Siber |
|
|---|
| Bocoran Bisnis Baru Antam November 2025 di Lini Perhiasan Emas, Perak hingga Produk Logam Mulia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.