Ragam Contoh

Penerus Tahta Keraton Kasunanan Solo, Dua Nama Muncul Usai Wafatnya Pakubuwono XIII

Hingga kini, publik masih menanti keputusan resmi dari pihak keraton mengenai siapa yang akan menjadi Pakubuwono XIV selanjutnya

Instagram
BUDAYA- Setelah Sri Susuhunan Pakubuwono XIII wafat pada Minggu 2 November 2025 di RS Indriati, Sukoharjo, Jawa Tengah, muncul dua nama yang disebut-sebut berpotensi melanjutkan kepemimpinan di keraton legendaris tersebut. 

Ringkasan Berita:
  • Setelah Sri Susuhunan Pakubuwono XIII wafat pada Minggu 2 November 2025 di RS Indriati, Sukoharjo, Jawa Tengah, muncul dua nama yang disebut-sebut berpotensi melanjutkan kepemimpinan di keraton legendaris tersebut.
  • KGPAA Hamangkunegoro telah mengucapkan ikrar kesetiaan untuk siap melanjutkan tanggung jawab sebagai penerus ayahandanya
 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Teka-teki siapa yang akan menjadi penerus tahta Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kini menjadi perhatian publik. 

Setelah Sri Susuhunan Pakubuwono XIII wafat pada Minggu 2 November 2025 di RS Indriati, Sukoharjo, Jawa Tengah, muncul dua nama yang disebut-sebut berpotensi melanjutkan kepemimpinan di keraton legendaris tersebut.

Sang raja dijadwalkan akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Raja-Raja Mataram, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, pada Senin 3 November 2025.

Namun sebelum upacara pemakaman berlangsung, muncul pernyataan mengejutkan dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro, putra almarhum, yang menyatakan dirinya sebagai Pakubuwono XIV di hadapan jenazah sang ayah.

Deklarasi itu sontak memunculkan perdebatan di internal keraton. Sebab, Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan, menegaskan bahwa hingga kini belum ada kesepakatan resmi mengenai siapa yang akan naik tahta menggantikan mendiang Pakubuwono XIII.

“Belum ada penerus tahta yang ditetapkan. Untuk sementara, saya akan menjalankan fungsi ad interim sampai keputusan resmi ditentukan,” ujar Tedjowulan seperti dikutip dari laporan Kompas dan Tribun Solo.

Meski demikian, KGPAA Hamangkunegoro telah mengucapkan ikrar kesetiaan untuk siap melanjutkan tanggung jawab sebagai penerus ayahandanya. 

Polisi Ungkap Kronologi Kebakaran Altar Sam Bong Lin Than di Singkawang Barat

Prosesi tersebut diyakini sebagai simbol adat yang telah lama menjadi bagian dari tradisi suksesi di lingkungan keraton.

Hal itu turut ditegaskan oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbaikusuma Dewayani, kakak tertua KGPAA Hamangkunegoro. Ia menjelaskan bahwa sumpah yang diucapkan adiknya di depan jenazah ayahanda bukan bentuk klaim sepihak, melainkan ritual penghormatan dan simbol kesetiaan dalam adat Kasunanan.

“Apa yang dilakukan Adipati Anom, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro, sudah sesuai adat Kasunanan. Dulu juga pernah terjadi di masa para leluhur raja sebelumnya. Sumpah di hadapan jenazah ayahanda bukan pelanggaran adat, justru menjadi simbol kesinambungan kepemimpinan di Karaton,” ungkapnya.

Hingga kini, publik masih menanti keputusan resmi dari pihak keraton mengenai siapa yang akan menjadi Pakubuwono XIV selanjutnya. 

Tradisi panjang Keraton Surakarta yang sarat nilai sejarah dan budaya membuat proses suksesi ini menjadi perhatian luas, tidak hanya di lingkungan internal keraton, tetapi juga bagi masyarakat luas yang menaruh hormat pada warisan budaya Jawa tersebut.

Melansir dari Kompas.com, sebelum tiada, Pakubuwono XIII memang sudah menunjuk salah satu putranya sebagai pewaris sah tahta Keraton Kasunanan. 

Saat itu, Gusti Purbaya dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram disebut sebagai kandidat tunggal penerus tahta.

Hal itu disampaikan PB XIII sejak tahun 2022 itu dan kembali dipertegas oleh GKR Timoer, sang kakak.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved