Wajibkan Campuran Etanol ke BBM, Manfaat dan Dampaknya Terhadap Kendaraan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Baru-baru ini Pemerintah melalui Kementrian ESDM bakal mewajibkan penggunaan etanol ke BBM produksi Pertamina.

Etanol ini bakal digunakan sebagai campuran BBM sebanyak 10 persen.

Kementerian ESDM mewajibkan adanya pencampuran etanol nantinya, untuk saat ini penerapan BBM di Indonesia baru diterapkan sebesar 5 persen (E5) pada produk Pertamax Green 95.

Etanol merupakan senyawa kimia yang memiliki berbagai manfaat, mulai dari antiseptik hingga bahan bakar alternatif.

Penting untuk memahami risiko dan bahaya terkait penggunaannya yang akan dijadikan campuran ke dalam BBM kendaraan seluruh masyarakat di Indonesia.

Baca juga: STOK Menyusut! Daftar SPBU Vivo Terbaru yang Masih Jual BBM hingga Besok 10 Oktober 2025

Tujuan dari campuran etanol ke BBM ini diantaranya untuk mengurangi ketergantungan penggunaan bahak bakar berbasis fosil.

Serta untuk mengurasi emisi gas buang, agar lebih ramah lingkungan.

Penerapan untuk campuran 10 persen etanol ke BBM masih akan direalisasi dalam waktu dekat.

Banyak pro kontra dari rencana pemerintah untuk menggunakan etanol sebagai bahan campuran BBM sebesar 10 persen ini.

Sebab berdasarkan informasi umum etanol sendiri memiliki dampak negatif.

Seperti disampaikan seorang otomati sekaligus Youtuber Fitra Eri di media sosial.

Kalau etanol merupakan zat yang mampu menyerap air, terkati penggunannya nanti diharapkan pemerintah bisa mengolahnya dengan baik secara maksimal.

"Etanol menyerap air akibatnya jika digunakan dikendaraan berpotensi terjadinya korosi," kata Fitra Eri.

Makanya perlu adanya riset lebih lanjut untuk penggunannya, serta proses secara maksimal.

Kegunaan Etanol sebagai Bahan Bakar Alternatif