Tiga Bulan Berlalu, Keluarga Masih Pertanyakan Sebab Kematian Mahasiswa IAIN Pontianak Rio Fanderi
Ibunda almarhum, Sri Azizah (46), mengaku masih merasa ada kejanggalan dalam kasus meninggalnya putra sulungnya tersebut.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kematian mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Rio Fanderi (24), masih menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga.
Ibunda almarhum, Sri Azizah (46), mengaku masih merasa ada kejanggalan dalam kasus meninggalnya putra sulungnya tersebut.
Ia mengungkapkan dirinya sempat mendatangi Polresta Pontianak pada 14 Oktober 2025 untuk meminta penjelasan terkait hasil penyelidikan.
Menurutnya, penyidik yang menangani kasus tersebut menyebut tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Penyidik mengatakan tidak ada kejanggalan ataupun barang bukti lain di lokasi kejadian. Jadi bisa dikatakan itu kecelakaan tunggal," ujar Sri saat dikonfirmasi oleh tribunpontianak.co.id, pada Senin, 20 Oktober 2025.
Ia menuturkan hasil visum yang dibacakan kepolisian hanya menjelaskan adanya luka jahit dan lebam akibat benturan benda tumpul.
Namun, menurutnya, keterangan itu belum menjelaskan penyebab pasti patahnya tulang tengkorak dan luka-luka lain yang ditemukan di tubuh korban.
"Saya belum yakin kalau itu karena kecelakaan tunggal. Tidak ada saksi yang melihat anak saya ‘kejedut’. Tapi anehnya, semua teman-temannya yang diperiksa polisi jawabannya sama, bilang hasil kejedut. Padahal tidak ada yang menyaksikan," ungkapnya.
Sri mengaku, menduga ada kemungkinan lain di balik kematian anaknya.
Baca juga: POLISI Bongkar Hasil Visum Rio Fanderi Mahasiswa IAIN Pontianak, Ibu Korban Ungkap Ada Hal Ganjil
Ia juga meminta agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan terhadap ponsel milik almarhum yang hingga kini belum menunjukkan hasil pemeriksaan forensik.
"Saya sempat minta HP anak saya yang dijadikan barang bukti. Polisi bilang HP-nya sudah diperiksa, tapi yang dihapus itu, chat-chat atau telepon, itu tidak bisa dibuka katanya. Katanya nanti akan dipanggil pihak forensik untuk melihat isinya. Saya tunggu hasilnya, mudah-mudahan cepat selesai," jelasnya.
Sri menegaskan pihaknya akan tetap melanjutkan kasus kematian putranya sesuai dengan proses hukum yang berlaku.
Hingga kini, setelah tiga bulan berlalu, keluarga masih menantikan hasil penyelidikan lanjutan dari kepolisian untuk memastikan penyebab pasti meninggalnya Rio Fanderi. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| Kemenkum Kalbar Rampungkan Harmonisasi Raperda Pemajuan Kebudayaan Daerah Kubu Raya |
|
|---|
| Kemenkum Kalbar Matangkan Persiapan Pelatihan Paralegal Serentak dan Peresmian Posbakum di Kalbar |
|
|---|
| Kemenkum Kalbar Harmonisasi Raperbup Sintang 'Retribusi Pemanfaatan Aset Laboratorium Dinas PU' |
|
|---|
| Hangatnya Patroli Malam Polsek Air Besar, Polisi Ajak Warga Ngobrol Santai Jaga Kamtibmas |
|
|---|
| Satgas Pangan Kalbar Terus Lakukan Pemantauan Harga Beras di Pasar Tradisional |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.