Program JKN Jadi Penopang Kesehatan Keluarga Mulyadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Akses terhadap layanan kesehatan yang mudah dan terjangkau kini semakin dirasakan masyarakat melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Program ini hadir sebagai bentuk perlindungan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang latar belakang sosial maupun ekonomi.

Salah satunya dirasakan oleh Mulyadi (46), seorang pedagang asal Pontianak yang telah merasakan langsung manfaat program ini untuk keluarganya.

Mulyadi menuturkan, sebelum dirinya terdaftar sebagai peserta JKN, ia dan keluarga pernah merasakan kesulitan ketika harus berobat menggunakan biaya pribadi.

Saat itu, istrinya sempat sakit dan mereka harus menggunakan layanan umum.

Baca juga: Layanan MCS di CFD Kota Pontianak Bantu Permudah Warga Akses Layanan JKN

Kondisi tersebut membuatnya cukup terbebani karena penghasilan sehari-hari sebagai pedagang tidak selalu stabil.

“Waktu itu istri saya harus berobat, tapi kami masih menggunakan biaya sendiri. Bagi saya yang penghasilannya tidak menentu, hal itu cukup berat. Mau tidak mau, kebutuhan lain harus dikurangi agar bisa membayar biaya berobat,” ujar Mulyadi.

Situasi tersebut membuatnya sadar pentingnya memiliki perlindungan kesehatan.

Tidak lama kemudian, Mulyadi terdaftar sebagai peserta JKN melalui segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Ia merasa sangat bersyukur, karena dengan status tersebut keluarganya memiliki jaminan kesehatan tanpa harus memikirkan biaya tambahan yang memberatkan.

Pengalaman yang paling berkesan bagi Mulyadi adalah ketika istrinya melahirkan.

Baca juga: Gotong Royong JKN Ringankan Beban Biaya Kesehatan Keluarga Cindy

Seluruh proses persalinan ditanggung penuh oleh Program JKN, mulai dari pemeriksaan kehamilan, tindakan medis saat persalinan, hingga perawatan setelahnya.

“Ketika istri saya melahirkan, semua biayanya dijamin Program JKN. Kami benar-benar tidak keluar biaya lagi. Rasanya sangat lega karena tidak harus bingung mencari uang untuk membayar rumah sakit. Itu sangat meringankan kami,” ungkapnya.

Selain perlindungan biaya, Mulyadi juga merasakan adanya peningkatan dalam hal kemudahan administrasi saat mendampingi istrinya berobat.

Proses pendaftaran lebih sederhana, antrean lebih teratur, dan alur layanan jelas. Ia menilai bahwa pelayanan di fasilitas kesehatan kini semakin praktis dan tidak berbelit.

“Kalau dulu saya berpikir urusan administrasi di rumah sakit itu ribet, ternyata sekarang lebih mudah. Cukup dengan menunjukkan KTP saja, lalu mengikuti alurnya, pelayanan bisa langsung diberikan. Tidak perlu lagi bolak-balik membawa banyak berkas. Itu membuat kami lebih tenang,” tambah Mulyadi.

Bagi Mulyadi, kehadiran Program JKN bukan hanya soal biaya, melainkan juga memberikan rasa aman.

Sebagai kepala keluarga, ia merasa lebih tenang karena tahu ada perlindungan kesehatan bagi istri dan anak-anaknya. Dengan begitu, ia bisa lebih fokus menjalankan usahanya sehari-hari.

“Sekarang saya bisa bekerja dengan lebih tenang. Kalau sewaktu-waktu ada anggota keluarga yang sakit, sudah ada Program JKN yang menjamin. Program ini sangat berarti bagi kami,” tuturnya.

Mulyadi juga mengajak masyarakat, khususnya yang belum memiliki perlindungan kesehatan, untuk segera mendaftar menjadi peserta JKN.

Menurutnya, memiliki jaminan kesehatan adalah kebutuhan penting yang harus dipikirkan sejak dini.

“Jangan menunggu sampai sakit baru terpikir untuk punya jaminan kesehatan. Program JKN ini sangat membantu masyarakat, apalagi yang kondisi ekonominya pas-pasan. Saya berharap semakin banyak orang yang memanfaatkannya,” ucapnya.

Ia pun menyampaikan harapannya agar BPJS Kesehatan terus meningkatkan kualitas pelayanan.

Dengan semakin baiknya pelayanan, Mulyadi percaya kepercayaan masyarakat terhadap JKN akan semakin tinggi.

“Semoga pelayanan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan semakin cepat dan mudah. Kalau sistemnya terus ditingkatkan, tentu masyarakat akan semakin merasa nyaman dan terbantu. Semoga BPJS Kesehatan terus sukses dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tutup Mulyadi. (*)