ATURAN Wali Kota Dianggap Angin Lalu! 53 Truk Kontainer Langgar Jam Operasional & Kecelakaan Tragis
Peraturan Wali Kota Pontianak Nomor 48 Tahun 2016 pukul 18.30–19.30 WIB dilarang melintas di dalam kota.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Meskipun telah diatur dalam Peraturan Wali Kota Pontianak Nomor 48 Tahun 2016, aktivitas truk kontainer di dalam kota masih marak melanggar aturan jam operasional.
Berdasarkan pantauan Tribun Pontianak pada Senin 6 Oktober 202 pukul 18.30–19.30 WIB, tercatat 17 truk kontainer melintas dari arah Jalan Tanjungpura menuju Jalan Imam Bonjol.
Tiga di antaranya tanpa muatan.
Dari arah sebaliknya, 36 truk kontainer juga melintas, dengan tiga unit tidak membawa boks kontainer.
Kurun waktu satu jam terdapat 53 truk kontainer atau truk trailer yang melintas, padahal dalam Peraturan Wali Kota Pontianak Nomor 48 Tahun 2016 pukul 18.30–19.30 WIB dilarang melintas di dalam kota.
Dalam Perwa tersebut diatur kendaraan angkutan barang berukuran 40 feet atau lebih hanya diperbolehkan beroperasi pukul 21.00 hingga 05.00 WIB.
Baca juga: KECELAKAAN Sungai Pinyuh Hari Ini! CR-V Riki Pecah Ban Sebabkan Laka Beruntun Tewaskan Pejalan Kaki
Sementara seluruh kendaraan angkutan barang dilarang beroperasi pada pukul 06.00–08.00 WIB dan 16.00–19.00 WIB.
Jam-jam dilarangnya beroperasi tersebut merupakan jam padat di dalam jalan-jalan kota.
Situasi ini kian memprihatinkan setelah pada Jumat 3 Oktober sekitar pukul 10.30 WIB sebuah truk kontainer terlibat kecelakaan di kawasan Jeruju Pontianak.
Tak hanya sekali, kecelakaan dalam kota yang melibat truk kontainer dengan sepeda motor tercatat kerab terjadi sehingga menyebabkan pengendara motor tewas seketika.
Menanggapi kondisi ini, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengakui sistem transportasi di Kota Pontianak belum berjalan ideal.
Salah satu penyebabnya adalah letak pelabuhan sungai yang berada di tengah kota, sehingga arus kendaraan berat bercampur dengan kendaraan pribadi dan roda dua.
Baca juga: KECELAKAAN Maut Sungai Ambawang Kubu Raya Mio Vs Truk Kontainer! Ponsianus Sani Tewas di Tempat
“Pengawasan di lapangan akan terus ditingkatkan. Kami mengimbau pengemudi mematuhi aturan dan tidak melaju lebih dari 40 kilometer per jam"
"Masyarakat juga diingatkan agar lebih berhati-hati di jalan,” tegas Edi.
Untuk sementara, sanksi yang diberlakukan bagi kendaraan angkutan berat yang melanggar jam operasional masih berupa pelarangan beroperasi.
Namun, Pemkot menegaskan akan menindak tegas jika pelanggaran terus berulang, mengingat risiko kecelakaan lalu lintas yang dapat membahayakan keselamatan warga.
Baca juga: DUKA di SMAN 2 Pontianak! Putri Aipda Sugino Dinyatakan Meninggal Usai Insiden Terjatuh di Sekolah
Kecelakaan di Jeruju Motor Vs Truk Kontainer:
Kecelakaan yang melibatkan sebuah sepeda motor dan truk kontainer di Jalan Komyos Sudarso pada Jumat, 3 Oktober 2025 lalu masih menyisakan luka khususnya bagi keluarga korban.
Kecelakaan maut yang terjadi tepat di depan SDN 73 Pontianak, Kecamatan Pontianak Barat merenggut nyawa seorang pelajar yang bernama Syarif Muhammad Farid Fathoni.
Syarif Muhammad Farid Fathoni tewas seketika setelah terlindas roda truk kontainer.
Dalam kecelakaan itu, Syarif Muhammad Farid Fathoni menggunakan sepeda motor dan memboceng 2 rekan lainnya.
Diketahui 2 orang yang dibonceng adalah Syarifah Fajirah yang merupakan adik kandungnya serta seorang penumpang lainnya yang merupakan sepupu.
Syarifah Fajirah, mengalami luka serius di bagian kepala dan telah mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Syarifah Fajirah hingga kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Bibi korban, Syarifah Sofia, menceritakan bahwa dirinya mendapat kabar duka itu saat sedang berada di kantor.
"Sekitar jam sepuluhan lewat atau jam sebelasan, saya masih di kantor. Saya dapat telepon dari sepupunya Farid. Dia bilang Farid sudah tidak ada, meninggal dunia karena terlindas tronton. Saya kaget dan tidak menyangka," ujar Sofia saat ditemui di kediamannya di Gang Fajar Karya 1, Jalan Komodor Yos Sudarso, Kecamatan Pontianak Barat, pada Minggu, 5 Oktober 2025.
Ia menuturkan tak lama setelah menerima kabar duka, ia kembali mendapat informasi bahwa adik korban, Fajirah, juga mengalami luka parah di kepala dan harus dirujuk ke rumah sakit.
Saat itu, ia mengatakan berdasarkan informasi dari pihak rumah sakit, kondisi Fajirah saat dirujuk masih dalam keadaan sadar.
"Kata mereka kepalanya robek, bolong, mau dirujuk ke Antonius. Tapi saya tidak mampu kalau ke sana, jadi saya minta tolong rekanan saya di Sudarso. Alhamdulillah akhirnya bisa dirujuk dan ditangani di sana," katanya.
Menurut Sofia, biasanya Farid hanya pulang bersama adiknya. Namun, pada hari kejadian, mereka bertiga dengan sepupunya.
Farid dikabarkan hendak mengambil uang kiriman dari ibunya yang berada di Tayan di salah satu gerai Indomaret.
"Biasanya mereka berdua saja, tapi kemarin bertiga. Rupanya Farid mau mengambil uang kiriman dari uminya (ibunya) di Indomaret, tapi karena kuotanya habis, jadi numpanglah lewat HP sepupunya tadi buat ambil kodenya tadi," jelasnya.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
truk kontainer pontianak
aturan wali kota
pelanggaran jam operasional
lalu lintas pontianak
kendaraan angkutan berat
FAKTA-FAKTA Kecelakaan Maut di Jeruju Pontianak Tewaskan Sy Muhammad Farid & Syf Fajirah Luka Parah |
![]() |
---|
PERGI Selamanya! Syarif Muhammad Farid Tewas Seketika Usai Kecelakaan Maut di Jeruju Pontianak |
![]() |
---|
Operasi Patuh Kapuas 2025 di Simpang Selat Panjang Pontianak, Masih Ditemukan Pelanggaran Mendasar |
![]() |
---|
Operasi Patuh Kapuas 2025, Polresta Pontianak gelar Razia di Simpang Masjid Jihad Pontianak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.