Arah Kebijakan Pembangunan Keluarga di Kabupaten Kubu Raya

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus memperkuat arah kebijakan pembangunan keluarga dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/File
ARAH KEBIJAKAN - Tribun pontianak official podcast (Triponcast), edisi Rabu 5 November 2025. Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus memperkuat arah kebijakan pembangunan keluarga dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan, ketahanan, dan kualitas sumber daya manusia.  
Ringkasan Berita:
  • Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam menjelaskan bahwa keluarga merupakan sasaran utama Pemerintah dalam memberikan pelayanan sejak masih dalam kandungan.
  • Ia menjelaskan untuk memberikan pelayanan optimal perlu strategi dan kebijakan yang efektif guna menyejahterakan keluarga-keluarga di Kabupaten Kubu Raya

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus memperkuat arah kebijakan pembangunan keluarga dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan, ketahanan, dan kualitas sumber daya manusia. 

Program ini menekankan penguatan peran keluarga sebagai unit terkecil pembangunan sosial melalui edukasi, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, serta pembinaan remaja dan perempuan. 

Upaya ini diharapkan mampu menciptakan keluarga tangguh dan masyarakat yang sejahtera serta berdaya saing.

Hal itu dijelaskan oleh sejumlah narasumber yang telah hadir dalam acara tribun pontianak official podcast (Triponcast), edisi Rabu 5 November 2025.

Di awal acar, Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam menjelaskan bahwa keluarga merupakan sasaran utama Pemerintah dalam memberikan pelayanan sejak masih dalam kandungan.

"Semuanya diurus oleh pemerintah," katanya.

Ia menjelaskan untuk memberikan pelayanan optimal perlu strategi dan kebijakan yang efektif guna menyejahterakan keluarga-keluarga di Kabupaten Kubu Raya

"Termasuk karir dari anggota keluarga itu juga menjadi salah satu pemikiran kita secara komprehensif," ungkapnya.

Baca juga: Dishub Kubu Raya Berikan Imbauan dan Serahkan Life Jacket di Dermaga Gang Mekar Sungai Raya

Secara instrumental dan sektoral, hal ini juga didukung oleh dinas-dinas dan OPD terkait secara berkesinambungan.

"Tentu kita juga berkepentingan untuk memberdayakan keluarga-keluarga ini untuk bersama berkolaborasi dengan pemerintah, sehingga kita dorong dengan pemberdayaan nya juga seperti salah satu dalam kegiatan-kegiatan HKG PKK," jelasnya.

Kemudian Kepala DP3KB Kubu Raya, Dyah Tutwuri Handayani menjelaskan bahwa kebijakan pembangunan keluarga ini sudah tertuang dalam RPJMD Kubu Raya.

"Di situ ada visi meningkatkan tarap hidup dan kesejahteraan termasuk pemberdayaan masyarakat," katanya.

Di Kabupaten Kubu Raya sendiri terdapat sebanyak 200.000 Kepala Keluarga yang di dalamnya termasuk pasangan usia subur.

"Jadi, kami DP3KB lebih menyasar kepada pasangan usia subur itu. Program kita mengikuti siklus kehidupan mulai dari pembinaan calon pengantin di semua Agama, itu selama tiga bulan sebelum menikah," jelasnya.

Adapun pembinaan yang diberikan seperti pembekalan mengenai keluarga berkualitas (reproduksi) termasuk di dalamnya keluarga berencana.

Selain itu, 270 tim dengan total 810 orang yang terlibat untuk telah dipersiapkan untuk melakukan pendampingan keluarga di seluruh Kabupaten Kubu Raya.

"Itu pendampingan untuk ibu hamil, ibu bersalin, dan keluarga yang memiliki anak di bawah usia dua tahun. Selain itu kita juga ada kelompok bina balita dan lain-lain hingga bina lansia," jelasnya.

Pemantauan dan monitoring juga dilakukan dengan melibatkan pihak Posyandu melalui buku kesehatan untuk anak-anak, sedangkan untuk lansia juga sudah disiapkan sekolah lansia dengan tujuh kali pertemuan dengan modul perawatan jangka panjang.

"Selama tiga tahun ini sudah ada tiga kali wisuda untuk yang lansia, terakhir itu di Desa Pinang Luar," ungkapnya.

Tak hanya itu, untuk pembinaan remaja Pemkab Kubu Raya juga memiliki Duta Generasi Berencana (Genre) yang berada di Desa-desa untuk menyampaikan langsung untuk menjadi calon ibu berkualitas.

Di sisi lain, Wakil Ketua Pokja I TP PKK Kubu Raya, Elfiana Wardani juga menjelaskan bagaimana Tim Penggerak PKK bergerak secara ikhlas tanpa digaji dalam mendukung program-program dari pemerintah.

"Gaji kita itu Sajuta (Sabar, Jujur, dan Tawakal). Walau begitu saya melihat TP PKK ini sangat penting sekali dalam mendukung pembangunan darah. Termasuk pembangunan keluarga ini menjadi garda terdepan," jelasnya.

Melalui sepuluh program PKK menurutnya semua ada di dalam OPD seperti pengamatan dan penghayatan Pancasila, Gotong Royong, Pendidikan Keterampilan dan lain-lain.

"Jadi, tugas kita ini memang sebagai mitra untuk membantu menyukseskan program atau kegiatan yang ada dari OPD terkait. Karena kita menjadi perpanjangan tangan hingga ke akar rumput," ucapnya.

Menurutnya, pembangunan keluarga menjadi sangat penting untuk dikerjakan secara bersama-sama.

Kembali kepada Sekda Kubu Raya. Yusran menjelaskan terdapat beberapa beberapa indikator yang menjadi acuan, beberapa diantaranya yakni Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

"Alhamdulillah selama Kubu Raya terbentuk IPM Kubu Raya selalu meningkat, dan dua tahun terakhir kita sudah masuk kategori tinggi di atas 70 IPM kita," ujarnya.

Ia juga mengaku terus mendorong bagaimana bidang pendidikan dalam hal ini sekolah-sekolah unggul ada di Kubu Raya dan juga terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan seperti sudah adanya rumah sakit daerah.

Dirinya juga mengapresiasi kerja cepat dari Bupati dan Wakil Bupati yang baru menjabat kurang lebih tujuh bulan sudah mampu memberikan perubahan nyata guna mendorong kesejahteraan keluarga.

"Kita lihat jalan-jalan poros ekonomi untuk menyejahterakan masyarakat sudah mulai terbangun. Saya optimis kalau begini terus jalan poros ekonomi selama dua tahun selesai," katanya.

Kemudian dijelaskan Dyah, Pemkab Kubu Raya juga terus berinovasi memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi-informasi, seperti aplikasi Satria yang merupakan sistem analitik terpadu untuk siswa putri mengkonsumsi tablet zat besi.

Program lainnya yakni Keluarga Sehat Tanpa Narkoba,  Keluarga Indonesia yang Harmonis, Keluarga Indonesia Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual, Keluarga Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan dan lain-lain.

"Jadi memang untuk membangun ketahanan keluarga ini perlu adanya sinergi," ujar Dyah.

Tentu mengapai semua program itu tidak lah mudah dan harus melalui berbagai macam tantangan, Pemkab Kubu Raya terus berupaya maksimal memanfaatkan sinergitas agarKebijakan Pembangunan Keluarga bisa terwujud dengan baik.

"Alhamdulillah sampai hari ini kerjasamanya, gotong royongnya berjalan dengan baik dan harmonis sekali, sehingga melalui pelayanan-pelayanan tadi bisa berdampak kepada pembangunan," ungkap Yusran.

Selain itu, beberapa program lainnya juga dapat menjadi pendukung seperti adanya hallo bupati, sehingga masyarakat bisa dengan cepat menyampaikan informasi dan menerima penindakan secara langsung hingga ke pelosok-pelosok.

Sementara itu, Wakil Ketua Pokja I TP PKK Kubu Raya menjelaskan bahwa pihaknya selain menjadi penggerak juga dibekali dengan pelatihan khusus untuk pembekalan hingga ke tingkat desa.

Dengan adanya sejumlah program yang telah dipersiapkan tersebut. Pemkab Kubu Raya terus bersinergi untuk terus Melaju sesuai dengan visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya (Sujiwo-Sukir).

"Tentu kita ingin Kubu Raya ini maju dalam semua aspek, sesuai dengan semangat bapak bupati kita akan jaga kondusifitas proses pelayanan yang diberikan, sehingga ke depan kesejahteraan keluarga bisa tercapai," harapnya.

"Mari kita berdayakan keluarga, sejahterakan keluarga," tambahnya.

Sementara itu, untuk DP3KB Kubu Raya juga menargetkan penerapan aplikasi Satria yang merupakan sistem analitik terpadu untuk siswa putri mengkonsumsi tablet zat besi.

"Jadi saya menggiring kesejahteraan keluarga melalui remaja puteri kita yang sehat, karena sasaran aplikasi ini pelajar dan harapannya setelah lulus dan siap menikah mereka sudah siap secara fisik," jelas Dyah.

Hal itu juga senada dengan yang diungkapkan, Wakil Ketua Pokja I TP PKK Kubu Raya. Di mana menurutnya generasi muda menjadi perlu dilibatkan dalam sebuah perencanaan. 

"Diklat untuk remaja ini saya kira juga perlu sehingga meningkatkan jaringan kemitraan juga bagi mereka. Jadi generasi muda ini memang harus dilibatkan dalam perencanaan apapun di desanya," pungkas Elfiana Wardani. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved