Keracunan MBG di Kalbar
UPDATE Kasus Dugaan Keracunan MBG Pelajar di Landak, Ini Penjelasan Dinkes dan Disdikbud
Berikut update kasus keracunan masal yang diduga akibat Makanan Gizi Gratis (MBG), yang dialami puluhan pelajar di Ngabang
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Try Juliansyah
Ringkasan Berita:
- Mereka saat itu mengalami pusing, mual, hingga diare. Para pelajar didominasi dari SMA dan SMK Persekolahan Maniamas, serta sebagian dari SMA Pelita Ngabang.
- Dugaan awal, keracunan massal tersebut disebabkan oleh MBG yang mereka konsumsi saat di sekolah, dimana kedua sekolah tersebut menerima MBG dari dapur SPPG yang sama.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Berikut update kasus keracunan masal yang diduga akibat Makanan Gizi Gratis (MBG), yang dialami puluhan pelajar di Ngabang, Kabupaten Landak.
Sebelumnya pada Rabu 18 November 2025 sore hingga malam dan dini hari, puluhan pelajar yang totalnya mencapai 53 orang terpaksa dilarikan ke klinik Utama Santo Elisabeth Hungaria Ngabang dan RSUD Landak.
Mereka saat itu mengalami pusing, mual, hingga diare. Para pelajar didominasi dari SMA dan SMK Persekolahan Maniamas, serta sebagian dari SMA Pelita Ngabang.
Dugaan awal, keracunan massal tersebut disebabkan oleh MBG yang mereka konsumsi saat di sekolah, dimana kedua sekolah tersebut menerima MBG dari dapur SPPG yang sama.
Untuk mengetahui penyebab pasti, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Landak langsung mengambil sample mulai dari feses, muntahan, serta sisa makanan pada hari itu untuk uji lab.
Dikonfirmasi, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Landak Benediktus menerangkan bahwa hingga saat ini hasil uji lab belum diketahui. "Belum, nanti jika sudah keluar akan kami beri tau," ujarnya kepada Tribun pada Minggu 23 November 2025.
Sedangkan kondisi para pelajar yang sempat dirawat, semuanya sudah pulang ke tempat tinggal masing-masing. "Udah pulang semua, dan sehat kembali," ungkap Sekretaris Dinkes Landak dr Pius Edwin Wiwin.
Baca juga: FAKTA Baru Kasus Keracunan MBG di Ngabang, SPPG Penyuplai MBG SMA/SMK Maniamas Belum Bersertifikat
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Landak Samsul Bahri menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada kepastian apakah persekolahan Maniamas mulai dari TK, SD, SMP, SMA, SMK mendapat MBG dari dapur lain.
Begitu juga untuk SMA Pelita. Karena pasca kejadian tersebut, dua sekolah tersebut tidak lagi mendapatkan MBG, karena dapur SPPG sebagai penyuplai dioffkan sementara hingga hasil uji lab keluar.
"Untuk semetara belum ada solusi, permasalahan ini sudah kita diskusikan dengan korwil MBG, jika penutupan SPPG terlalu lama," terang Samsul Bahri.
Dikatakannya lagi, pihak Korwil MBG juga masih menunggu hasil uji lab dan keputusan dari pimpinan pusat.
"Kami juga sudah menyarankan, jika terlalu lama SPPGnya ditutup apakah boleh diganti dgn SPPG yang lain yang jumlah muridnya baru seribu lebih. Tapi hal itu juga belum ada jawaban," pungkas Samsul Bahri. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| Hasil Laboratorium Sampel Makanan MBG Buat Penerima Manfaat Muntah di Kapuas Hulu Belum Keluar |
|
|---|
| ASTAGA! 9 Dapur Tak Miliki SLHS, 53 Murid SMA/SMK Tumbang Keracunan Massal dari Dapur Hilir Kantor |
|
|---|
| FAKTA Baru Kasus Keracunan MBG di Ngabang, SPPG Penyuplai MBG SMA/SMK Maniamas Belum Bersertifikat |
|
|---|
| PULUHAN Murid SMA Maniamas Ngabang Tumbang, Keracunan Massal MBG dari Dapur SPPG Hilir Kantor 2 |
|
|---|
| FAKTA-Fakta Puluhan Siswa SMA-SMK Maniamas Ngabang Alami Sesak Nafas Diduga Keracunan Menu MBG |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/PPG-penyuplai-MBG-SMASMK-Maniamas-Ngabang.jpg)