Wabup Susana Buka Rakor Kewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik di Kabupaten Sanggau
Kesbangpol melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) kewaspadaan dini dan penanganan konflik di Kabupaten Sanggau.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Try Juliansyah
Ringkasan Berita:
- Rakor yang dibuka Wakil Bupati Sanggau Susana Herpena, itu mengangkat tema "Optimalisasi peran dan fungsi serta sinergisitas seluruh elemen masyarakat dalam menjaga dan memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Sanggau".
- Wakil Bupati Sanggau Susana Herpena menyampaikan bahwa Kabupaten Sanggau merupakan Kabupaten yang kaya akan keberagaman suku, agama dan budaya. Keberagaman ini menjadi anugerah sekaligus kekuatan besar membangun Sanggau.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Pemerintah Kabupaten Sanggau melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) kewaspadaan dini dan penanganan konflik di Kabupaten Sanggau.
Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu 19 November 2025.
Rakor yang dibuka Wakil Bupati Sanggau Susana Herpena, itu mengangkat tema "Optimalisasi peran dan fungsi serta sinergisitas seluruh elemen masyarakat dalam menjaga dan memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Sanggau".
Pada kesempatan ini, Wakil Bupati Sanggau Susana Herpena menyampaikan bahwa Kabupaten Sanggau merupakan Kabupaten yang kaya akan keberagaman suku, agama dan budaya. Keberagaman ini menjadi anugerah sekaligus kekuatan besar membangun Sanggau.
Susana mengatakan peran Pemerintah daerah melalui tim kewaspadaan dini Pemerintah daerah dan tim terpadu penanganan konflik sosial menjadi sentral dan tidak tergantikan.
"Tim terpadu ini harus menjadi ujung tombak yang bergerak secara proaktif serta melakukan pendekatan secara komprehensif, menyeluruh dan terintegrasi tiga tahapan utama, yakni pencegahan, penghentian dan pemulihan pasca konflik,"katanya.
Pertama, pada tahap pencegahan. Kewaspadaan dini setiap masyarakat harus diperkuat dengan membangun sistem pemantauan yang efektif, dengan melibatkan peran serta seluruh komponen masyarakat untuk melakukan deteksi dini.
Kedua, pada tahap penghentian, apabila konflik tak bisa dihindari maka tim terpadu harus bergerak cepat, tepat dan terkoordinasi.
"Saya minta agar protokol penanganan darurat konflik dapat dijalankan oleh semua anggota tim terpadu, tanpa tumpang tindih wewenang atau ego sektoral. Kesolidan dan kekompakan tim harus dijaga dengan baik,"tegasnya.
Ketiga lanjut Susana, pada tahap pemulihan pasca konflik. "Tugas kita tidak selesai ketika situasi sudah kondusif, tapi berkepentingan melakukan pemulihan pasca konflik. Tahap ini menentukan apakah konflik meninggalkan luka yang dalam atau menjadi batu pijakan untuk membangun hubungan sosial yang lebih kokoh,"jelasnya.
Baca juga: Penyusunan Renwal Dokumen RPB Sanggau 2025-2029, BPBD Libatkan Ahli Dari Akademisi
Selain itu, Pemerintah daerah harus memimpin upaya rekonsiliasi, memfasilitasi pertemuan antar pihak bertikai dan memulihkan trauma psikologis korban terutama kelompok rentan seperti perempuan dan anak. "Pemulihan infrastruktur fisik dan ekonomi juga harus menjadi perhatian serius untuk ditangani,"ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Sanggau, Antonius menyampaikan bahwa rakor ini diikuti 75 orang yang terdiri dari berbagai unsur, seperti anggota kewaspadaan dini daerah dan tim terpadu penanganan konflik sosial Kabupaten Sanggau, Camat se-Kabupaten Sanggau, forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) Kabupaten Sanggau, para ketua atau perwakilan ormas, tokoh agama, tokoh pemuda, paguyuban dan media massa.
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengantisipasi berbagai potensi, gejala dan peristiwa timbulnya ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dalam mewujudkan stabilitas dan ketertiban serta pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan di daerah,"ujarnya.
Rakor menghadirkan tiga narasumber, yakni Kabinda Kalbar diwakili Sub Koordinator Binda Kalbar, Fauzan, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kalbar, Manto, dan Kapolres Sanggau diwakili Kasubag Dalops AKP Sukiswandi. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| Kasus HIV/AIDS 2025 di Kota Singkawang Tercatat ada 75 Orang |
|
|---|
| JSSB Simbol Konektivitas Warga Tebas-Tekarang, Pangkas Estimasi Perjalanan 2 Jam |
|
|---|
| Sebanyak 151 Keluarga Disabilitas di Pontianak Terima Bantuan |
|
|---|
| Jembatan Sungai Sambas Besar Diresmikan Presiden Prabowo Secara Virtual |
|
|---|
| 6 Warga Kapuas Hulu Meninggal Dunia Dibunuh Virus HIV AIDS |
|
|---|
