Gema Pesparani I Kalbar 2025 Berakhir Lengkap Hasil & Daftar Juara Setiap Kategori Pesparani Katolik

Ringkasan Berita:

1. Pesparani Katolik I Kalbar 2025 resmi ditutup di Kota Pontianak setelah berlangsung dua hari (7–8 November 2025) dan diikuti sekitar 600 peserta dari seluruh kabupaten/kota.
2. Ketua Panitia Yohanes Budiman menyampaikan apresiasi kepada semua pihak atas terselenggaranya Pesparani pertama di Kalbar dengan baik, meski dalam keterbatasan. Ia berjanji hasil penyelenggaraan tahun ini akan menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan berikutnya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik Kalbar Tahun 2025 berakhir Sabtu siang 8 November 2025. 

Pemukulan gong oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan Christianus Lumano, yang mewakili Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan, menandai penutupan resmi gawai akbar Umat Katolik Kalbar ini.

Pesparani Katolik I Kalbar digelar di Kota Pontianak, 7-8 November 2025, diikuti total 600an orang.

Turut hadir para undangan Anggota Forkopimda Kalbar, Bupati/Wakil Bupati se-Kalbar, para Kepala SKPD Kalbar, Kakanwil Kemenag Prov. Kalbar dan seluruh Kepala Kemenag Kabupaten/Kota se-Kalbar. 

Baca juga: Pesparani Katolik I Kalbar 2025 Jadi Panggung Persaudaraan & Moderasi Beragama di Bumi Khatulistiwa

Dalam sambutannya, Wagub Kalbar menyampaikan, bahwa Pesparani bukan sekedar ajang perlombaan seni suara rohani, tetapi pesta iman dan persaudaraan Umat Katolik, yang mempertemukan hati dan jiwa dalam semangat kebersamaan, di mana setiap nada dan nyanyian menjadi ungkapan syukur dan kasih kepada Tuhan. 

"Melalui semangat Cor Unum et Anima Una, kita diajak hidup dalam persaudaraan sejati, satu hati satu jiwa, demi membangun Kalbar yang rukun, damai dan sejahtera bagi semua," papar Wakil Gubernur. 

Lebih lanjut, Wagub Krisantus menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada panitia penyelenggara, peserta dan dewan juri, serta semua pihak yang berperan aktif menyukseskan kegiatan ini.

Baca juga: Buka Pesparani, Gubernur Ria Norsan: Pesparani Tingkatkan Kebersamaan dan Toleransi di Kalbar

Kepada peserta yang telah menunjukkan kemampuan terbaik dengan penuh dedikasi dan sportivitas, Wagub menyampaikan selamat atas prestasi yang diraih. 

"Teruslah berlatih dan berkarya. Karena kemenangan sejati bukan hanya di atas panggung, tetapi di hati yang tetap rendah dan tulus melayani. Dari sanalah tumbuh semangat dan tanggung jawab untuk terus menyalakan cahaya iman dan semangat pelayanan melalui seni musik rohani," nasehatnya.

Dan bagi yang belum juara Wagub Krisantus berpesan untuk tidak berkecil hati. Karena menurutnya, setiap persembahan yang telah ditampilkan adalah bentuk pengabdian dan pujian yang berharga di hadapan Tuhan.

“Yang terpenting adalah kebersamaan, pengalaman, dan semangat persaudaraan yang tumbuh melalui kebersamaan ini. Dalam Pesparani, sejatinya semua adalah pemenang. Pemenang dalam iman, dalam kasih, dan dalam persaudaraan,” imbuh Wagub Kalbar.

Kepada Kanwil Kementerian Agama Kalbar, Wagub berpesan, agar segera mengkomunikasikan tentang Pesparani ini kepada Direktur Jenderal di Kementerian Agama RI, bahwa ajang Pesparani itu setingkat/selevel dengan event lain seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan PESPARAWI, sehingga harus dibiayai oleh Negara.

“Kalau sudah jelas ketentuan yang mengatur dari Negara, maka daerah-daerah tidak ragu lagi untuk menganggarkan dalam APBD-nya,” tegas Wagub Krisantus.

Sementara itu, Ketua Panitia Pesparani Katolik I Kalbar 2025 Yohanes Budiman menyampaikan terimakasih tak terhingga kepada para Kepala Daerah, jajaran Kementerian Agama Kalbar, Keuskupan se-Kalbar, seluruh peserta, dewan juri dan official, serta semua pihak yang telah terlibat dan berpartisipasi, sehingga Pesparani pertama Kalbar ini dapat berjalan baik sesuai rencana, baik dari segi waktu, sesi perlombaan dan mobilitas peserta, meskipun diadakan dalam keterbatasan. 

Budiman juga memohon maaf dengan tulus dan mengatakan, semua itu tentu tidak terlepas dari berbagai kekurangan yg panitia miliki, sehingga belum mampu memberikan pelayanan maksimal kepada semua pihak.