Dua Tahun Vakum, Pengusaha Tahu di Sukadana Kembali Bangkit Berkat Program MBG

"Sekarang alhamdulillah bisa jalan lagi. Kami bisa produksi sekitar empat hari dalam seminggu, dan dalam satu hari produksi bisa mencapai

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FAISAL ILHAM MUZAQI
PENGUSAHA TAHU - Rafiuddin pengusaha tahu, saat di wawancara Tribun Pontianak di tempat pengolahan atau pabrik tahu miliknya di Desa Sungai Bengkuang, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Selasa 4 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Dalam satu kali proses produksi, Rafiuddin bahkan membutuhkan dua shift pekerja untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat.
  • Rafiuddin berharap program MBG terus berlanjut, agar pelaku usaha kecil seperti dirinya dapat terus bertahan dan berkembang di tengah persaingan usaha yang semakin berat.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI terbukti memberi dampak nyata bagi pelaku usaha kecil di daerah. Satu diantaranya dirasakan Rafiuddin, pengusaha tahu asal Desa Sungai Bengkuang, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat

Rafiuddin menceritakan, sebelum adanya program MBG, usahanya sempat terpuruk. Selama dua tahun, ia hampir tidak berproduksi karena permintaan pasar menurun drastis.

"Kami sempat pakum dua tahun karena permintaan pasar berkurang. Waktu itu cuma mampu produksi 20 sampai 30 kilo, itu pun tidak habis," ujarnya saat diwawancarai Tribun Pontianak, Selasa 4 November 2025

Namun keadaan mulai berubah setelah program MBG berjalan. Permintaan tahu meningkat karena digunakan sebagai bahan pangan tambahan bagi sekolah penerima program tersebut. Sejak saat itu, dapur produksi milik Rafiuddin kembali hidup.

BREAKING NEWS - Sejumlah Siswa SD Islam Tahfidz Putussibau Keracunan MBG

"Sekarang alhamdulillah bisa jalan lagi. Kami bisa produksi sekitar empat hari dalam seminggu, dan dalam satu hari produksi bisa mencapai empat karung atau sekitar 200 kilogram tahu," ungkapnya.

Menurutnya, peningkatan produksi itu turut membuka peluang kerja bagi warga sekitar.

"Dampak yang kami rasakan sekarang, kami bisa merekrut tenaga kerja. Alhamdulillah tenaga kerjanya bisa bertambah," katanya.

Dalam satu kali proses produksi, Rafiuddin bahkan membutuhkan dua shift pekerja untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat.

"Sekitar empat ribuan sampai lima ribuan tahu bisa kami hasilkan per hari," jelasnya.

Rafiuddin berharap program MBG terus berlanjut, agar pelaku usaha kecil seperti dirinya dapat terus bertahan dan berkembang di tengah persaingan usaha yang semakin berat.

"Harapannya program ini bisa berlanjut, supaya tenaga kerja bisa terus bekerja dan menghasilkan uang untuk keluarganya," harapnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved