Kisah Haru Warga Pontianak
DERITA Oryza, Korban Kecelakaan Pontianak Patah Kaki Kini Hidup Mengandalkan Istri, Anak Masih Kecil
Saya sekarang nggak kerja, di rumah terus. Untuk aktivitas ke dapur atau ke kamar mandi itu pakai ngesot
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Syahroni
"Tapi memang harganya juga lumayan tinggi. Susu tulang satu kotaknya Rp200 ribuan untuk 10 hari, itupun beli di online shop. Ada juga suplemen lain yang harganya hampir Rp200 ribu juga. Jadi sudah selama beberapa bulan ini saya agak kurang minum obat tersebut karena dananya habis," ucapnya dengan lirih lesu.
Sebelum mengalami kecelakaan, Oryza diketahui bekerja sebagai sales marketing.
Namun sejak peristiwa yang membuat kakinya terluka parah itu, ia terpaksa berhenti bekerja karena kondisi fisiknya belum pulih sepenuhnya.
Kini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarganya bergantung pada penghasilan sang istri yang bekerja sebagai pegawai laundry dengan gaji sekitar Rp900 ribu per bulan.
"Anak saya ada tiga, yang pertama itu sekolah di SMP Negeri 12 kelas 2, lalu yang kedua SD Negeri 40 dan ketiga TK. Jadi untuk keperluan sehari-hari serba kekurangan dengan penghasilan yang segitu sedangkan saya tidak bisa bekerja selama habis kecelakaan ini," ucapnya dengan haru.
Saat ini, kesehariannya kebanyakan dihabiskan di rumah dengan beristirahat dan menjalani perawatan seadanya.
"Saya sekarang nggak kerja, di rumah terus. Untuk aktivitas ke dapur atau ke kamar mandi itu pakai ngesot. Kadang saya pakai tongkat juga karena belum berani lepas takut tulang saya patah lagi," tuturnya.
Ia mengaku sempat ditawari oleh bos tempatnya bekerja untuk kembali bekerja, namun belum sanggup.
"Bos sempat nyuruh saya masuk, tapi saya bilang belum bisa maksakan diri karena kondisi belum normal. Kalau nanti sudah bisa jalan normal mungkin baru bisa kerja lagi," katanya lirih.
Dalam kondisi serba sulit itu, Oryza bersyukur masih ada sejumlah pihak yang peduli.
Ia sempat menerima bantuan dari beberapa lembaga sosial.
"Selama hampir setahun ini saya ada dapat bantuan dari Dompet Umat berupa susu tulang dan suplemen untuk penyembuhan. Dari BAZNAS juga ada bantu beli susu tulang, obat vitamin C sama D3. Rumah Zakat juga pernah kasih bantuan," ujarnya sambil menunjukan obat yang telah diterimanya.
Beberapa petugas dari Dinas Kesehatan setempat juga telah datang untuk mengganti perban dan membersihkan luka di kaki Oryza.
Namun, hingga kini belum ada bantuan obat-obatan yang diberikan, meski petugas berjanji akan menyalurkannya dalam waktu dekat.
"Mereka datang membersihkan luka, tapi belum kasih bantuan obat. Cuma katanya nanti mau bantu obat-obatan, tapi belum tahu kapan diantarnya," kata Oryza.
Eksklusif
Multiangle
SaksiKata
Meaningful
kisah pilu korban kecelakaan
laka lantas pontianak barat
perjuangan hidup ozyra pontianak
korban tabrak lari pontianak
kisah haru warga pontianak
kehidupan sulit pasca kecelakaan
ozyra korban laka dua kali
bantuan sosial pontianak
kisah inspiratif penuh perjuangan
kisah nyata menyentuh hati
| Edy Sunanto Korban Kecelakaan Maut di Lampu Merah Brimob Kubu Raya Tinggalkan Si Bungsu Masih SMP |
|
|---|
| Hasil Akhir Semifinal Voli Asian Youth Games 2025 Bahrain Tadi Malam Lengkap Hasil Timnas Indonesia |
|
|---|
| 6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Reaksi Ayah Korban Maut Bus Damri Pontianak Liat Jenazah Sang Anak |
|
|---|
| 22 Desa di Kecamatan Jelai Hulu Ketapang, Lengkap dengan Kode Pos |
|
|---|
| KRONOLOGI Pria Ditemukan Pingsan Tanpa Busana di Tepi Sungai Kapuas, Kondisi Kepala Memprihatinkan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.