Tenun Ikat dan Anyaman Sintang Jadi Andalan, Wabup Dorong Inovasi dan Pemasaran Digital

Namun di tengah perkembangan zaman, para pelaku usaha kerajinan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan bahan baku

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
RAKERDA DEKRANASDA SINTANG - Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny, menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sekaligus pengukuhan pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sintang masa bakti 2025–2030, yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sintang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny, menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sekaligus pengukuhan pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sintang masa bakti 2025–2030, yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sintang

Ronny menegaskan bahwa pelantikan pengurus Dekranasda bukan sekadar seremonial, melainkan titik awal komitmen bersama untuk mengembangkan potensi daerah yang memiliki nilai ekonomi, budaya, dan sosial. 

Menurutnya, sektor kerajinan memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. 

Selain menciptakan lapangan kerja, sektor ini juga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pendapatan warga. 

Namun di tengah perkembangan zaman, para pelaku usaha kerajinan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan bahan baku hingga daya saing di pasar global. 

Wastra dan Kriya Sintang Jadi Pilar Ekonomi Kreatif, Dekranasda Siapkan Langkah Strategis

“Usaha di sektor kerajinan merupakan salah satu sektor andalan yang mampu memberikan nilai tambah besar serta berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun, dalam menghadapi era sekarang tantangan pelaku usaha kerajinan semakin kompleks. Di balik tantangan itu, kita melihat peluang besar,” kata Ronny. 

Ronny menyebut, produk khas Sintang seperti tenun ikat Dayak, anyaman kombinasi rotan dan bambu, serta olahan lokal lainnya memiliki daya tarik luar biasa di pasar domestik maupun internasional. 

Karena itu, diperlukan pendampingan, inovasi desain, dan strategi pemasaran berbasis digital agar produk lokal mampu bersaing di pasar global. 

“Dekranasda Kabupaten Sintang diharapkan dapat menjadi jembatan antara pemerintah dengan para perajin dalam menyampaikan aspirasi dan kebutuhan, untuk menciptakan produk kerajinan yang lebih inovatif dan berdaya saing,” tegasnya. 

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sintang akan terus memberikan dukungan penuh kepada Dekranasda melalui pembinaan, kemitraan, serta fasilitasi promosi dan pameran, baik di tingkat regional maupun nasional. 

Selain itu, Ronny juga mendorong Dekranasda agar memperluas kerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan pendidikan, pelatihan, dan pendampingan kepada pelaku usaha kerajinan. 

“Mari jadikan momentum ini sebagai awal bangkitnya kerajinan dan industri kreatif daerah, serta untuk mempererat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan. Kita ingin para perajin tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh dan sejahtera lewat kerja sama, inovasi, dan gotong royong,” ujarnya. 

Wabup Florensius Ronny menutup sambutannya dengan optimisme bahwa Dekranasda Sintang mampu menjadi motor penggerak ekonomi kreatif berbasis budaya lokal, sekaligus menjaga warisan kriya dan wastra yang menjadi kebanggaan masyarakat Sintang. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved