Refleksi 7 Bulan Kepemimpinan Bupati Yohanes Ontot, Ekonomi Tumbuh Positif

Tentu kebijakan kita bagaimana mempermudah akses untuk masyarakat, pelaku usaha terutama UMKM.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HENDRI CHORNELIUS
TRIPONCAST - Bupati Sanggau, Yohanes Ontot saat bincang spesial bersama Editor In Chief Safruddin di Studio Tribun Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu 25 Oktober 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU  - Trend pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sanggau ke arah positif, angka kemiskinan menurun serta infrastruktur masih menjadi tantangan ke depan.

Demikian intisari Tribunpontianak Podcast Gebrakan Sang Pemimpin; Refleksi 7 Bulan Kepemimpinan Bupati Sanggau Yohanes Ontot dan Wakil Bupati Susana Herpena.

Menurut data Badan Pusat Statistik, Sanggau mengalami pertumbuhan 4,19 persen pada tahun 2024 serta penurunan angka kemiskinan dari 4,79 persen menjadi 4,67 persen pada tahun 2023 ke 2024.

Sementara di tahun 2025 meski belum ada data, namun ada tanda-tanda pencapaian positif.

"Tentu kebijakan kita bagaimana mempermudah akses untuk masyarakat, pelaku usaha terutama UMKM. Kemudian juga karena Sanggau ini kan, hampir semua penduduk bergerak di bidang kelapa sawit yang merupakan produk unggulan," kata Bupati Sanggau Yohanes Ontot ketika berbincang dengan Editor In Chief Safruddin, Sabtu 25 Oktober 2025.

Bupati Sanggau menyampaikan selama 7 bulan kepemimpinan, jika dilihat dari berbagai aspek perkembangan, terutama dibidang ekonomi ada trend membaik.

Sektor yang menjadi salah satu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yakni UMKM. Ini lantaran akses permodalan dari lembaga-lembaga keuangan baik perbankkan, credit union (CU) sangat mudah.

Sementara pengangguran jika dilihat trendnya juga menurun. Ini terutama kalangan muda ada yang bergerak dibidang jasa, kuliner.

Selain itu didukung dengan perusahaan-perusahaan yang cukup banyak di Kabupaten Sanggau.  "Paling tidak mereka (perusahaan,red) memberikan ruang untuk warga Sanggau bisa masuk untuk berkerja. Hal lain terkait kebijakan pemerintah, misalnya pembukaan lapangan kerja  seperti banyak kegiatan pembangunan atau proyek," ujarnya.

Selain soal ekonomi dan pengagguran, untuk pelayanan publik sebelumnya  dilaksanakan peluncuran Lapor Pak Bupati.

Aplikasi ini dibuat untuk mempercepat akses informasi jadi lebih cepat, mendapatkan masukan-masukan dari bawah terkait dengan berbagai aspek pembangunan dan kendala-kendala di lapangan. 

"Jadi mereka bisa menyampaikan diaplikasi itu, dan harus kita seleksi juga. Misalnya ada kasus di bawah yang sedang kita tangani, juga mereka masih munculkan," ujarnya.

Ontot menegaskan, permasalahan apa saja bisa disampaikan melalui aplikasi tersebut. Rata-rata yang melapor banyak masalah pembangunan dan kondisi real dilapangan. 

Bupati mengakui pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat menjadi kendala dalam sebuah implementasi kebijakan kepala daerah."Kalau Sanggau di tahun 2026 sekitar Rp 200 miliar lebih (pemotongannya).

Sekarang kita sedang Menyusun anggaran untuk 2026. Jadi ini juga masalah terutama terkait bidang infrastruktur dan layanan publik.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved