Kecelakaan Maut di Pontianak

"Jam 3 Mimi Pulang" Kata Bu Renika Pada Buah Hati, Tak Disangka Itu Waktu Kepergian Menghadap Ilahi

Rumah tangga kami insyaallah sakinah mawaddah warahmah. Pesan terakhir beliau selalu: ‘Rezeki boleh dicari, tapi jangan lupakan Sang Pencipta

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Chris Hamonangan Pery Pardede
GURU MI TEWAS KECELAKAAN - Kolase foto lokasi TKP guru salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Pontianak bernama Renika Jumina tewas di tempat usai mengalami kecelakaan di Jalan Tanjung Raya II, tepatnya di depan toko bangunan Bintang Raya, Kecamatan Pontianak Timur, pada Kamis 23 Oktober 2025 siang dan Suami korban, Kholik saat ditemui dikediamannya di Jalan Raya Desa Kapur, Gang H. Ali Amin, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, pada Jumat, 24 Oktober 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Renika Jumina, guru Madrasah Ibtidaiyah yang dikenal berdedikasi dan penuh kasih, meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan di Jalan Tanjung Raya II, depan toko bangunan Bintang Raya, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalbar Kamis siang 23 Oktober 2025.

Kabar itu mengguncang banyak hati bukan hanya keluarga, tetapi juga para murid, rekan kerja, dan warga yang mengenalnya sebagai sosok teladan dalam kesederhanaan.

Renika bukan hanya seorang guru madrasah.

Ia juga guru ngaji dan guru les privat, yang mengabdikan seluruh waktunya untuk mendidik anak-anak.

“Beliau luar biasa, hidupnya selalu bermanfaat. Tidak pernah mengeluh meski mengajar dari pagi sampai malam,” tutur sang suami, Kholik, di rumah duka di Jalan Raya Desa Kapur, Gang H. Ali Amin, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya.

Baca juga: DATA LAKA KALBAR 2025 : 1.339 Kecelakaan 427 Orang Tewas, 3 Daerah Mendominasi Korban Paling Banyak

Kholik mengenang istrinya sebagai perempuan tangguh, yang selalu menyeimbangkan perannya sebagai pendidik dan ibu rumah tangga.

“Beliau bisa mengatur semuanya, dari mengajar, antar anak, urus rumah. Kami selalu kerja sama. Hidup kami sederhana tapi penuh kebahagiaan,” ujarnya lirih.

Rumah Tangga yang Penuh Cinta dan Iman

Beberapa hari sebelum kecelakaan, Kholik dan Renika sedang merancang banyak hal untuk masa depan keluarga.

“Rumah tangga kami insyaallah sakinah mawaddah warahmah. Pesan terakhir beliau selalu: ‘Rezeki boleh dicari, tapi jangan lupakan Sang Pencipta’,” kata Kholik, menahan air mata.

Renika juga dikenal religius. Ia tekun beribadah dan menjadi teladan bagi murid-muridnya.

Baca juga: TRAGIS Kecelakaan Jalan Sudirman Singkawang : Leher Patah, Abdira Meninggal Jelang Ulang Tahun ke16

“Salat malam, tahajud, dhuha, zikir tidak pernah lepas. Ia sering ajak anak-anak salat bersama di sekolah,” 

“Saya akan teruskan jejak itu. Mudah-mudahan kami bisa bertemu lagi di surga.” kenang Kholik.

Pesan Terakhir untuk Anak-Anaknya

Pagi sebelum kejadian, Renika sempat mengantar anak-anak ke sekolah dan memberi pesan yang kini terasa begitu berarti.

“Beliau bilang, ‘Nak, pas mimi nyampe, lantai ini harus bersih. Adik jangan keluar, tunggu mimi datang jam 3,’” 

“Dan jam 3 itulah, beliau benar-benar pergi untuk selamanya.” kata Kholik dengan suara bergetar.

Firasat Tak Biasa

Kholik mengaku sempat merasa ragu berangkat ke Teluk Pakedai untuk kegiatan lomba.

“Ada firasat aneh, mata kiri saya terus bergetar. Tapi beliau malah menyemangati, bilang ‘sudah bi, silaturahmi itu penting’. Itu kata-kata terakhirnya.”

Saat di lokasi, listrik sempat padam dan sinyal terputus.

Begitu listrik menyala kembali, sekitar pukul 15.00 WIB, sebuah telepon masuk dari nomor istrinya.

“Tapi bukan suara beliau. Polisi yang bicara. Katanya istri saya sudah tidak bisa diselamatkan,” ucap Kholik sambil menunduk.

Kepergian yang Meninggalkan Jejak Kebaikan

Di sekolah, Renika dijuluki “buntatnya guru” karena semua murid dan guru merasa dekat dengannya.

“Beliau selalu hangat, selalu tersenyum. Kepala sekolah sampai bilang, tidak ada guru seperti Bu Renika,” tutur seorang rekan sejawatnya.

Kini, rumah duka tak henti didatangi pelayat.

Doa dan tangis mengiringi kepergian sosok yang sederhana namun meninggalkan jejak luar biasa dalam hidup banyak orang.

Renika dimakamkan pada Jumat pagi 24 Oktober 2025 di TPU dekat rumahnya.

“Yang baik-baik dari beliau akan kami teruskan,” 

“Nilai-nilai pendidikannya, akhlaknya, dan cintanya itu warisan terbesar dari seorang guru bernama Renika Jumina.” ujar Kholik pelan.

Data Kecelakaan Kalbar Per 21 Oktober 2025:

Jenis Kendaraan = Jumlah Kasus = Korban Meninggal Dunia (MD) = Luka Berat (LB) = Luka Ringan (LR)

Sepeda Motor = 1.005 kejadian    = 283 orang   =  518 orang = 1.020 orang 

Mini Bus = 137 kejadian  =  48 orang  = 71 orang   =  84 orang 

Medium Truk = 94 kejadian = 48 orang =  51 orang =  28 orang

Pick Up =  71 kejadian   = 30 orang  =  33 orang   =   48 orang 

Mini Truk =  32 kejadian = 18 orang  =  18 orang  =   17 orang  

Total Keseluruhan = 1.339 kejadian = 427 orang meninggal dunia = 691 luka berat = 1.197 luka ringan

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved