Pecah Ban Jadi Pemicu Maut di Jalur Mempawah–Pontianak, 1 Orang Tewas di TKP, 4 Korban Luka Parah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kecelakaan beruntun di Jalan Raya Sungai Pinyuh KM 49.000, tepatnya di jalur Mempawah-Pontianak, Selasa 6 Oktober 2025 pagi sekitar pukul 07.00 WIB jadi sorotan warga Kalimantan Barat hari ini.

Kecelakaan itu disebabkan oleh mobil yang mengalami pecah ban sehingga oleng.

Akibatnya satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka.

Penyebab Kecelakaan

Kanit Gakkum Satlantas Polres Mempawah, Ipda Yogi Permana menjelaskan kecelakaan bermula saat sebuah mobil Honda CR-V dengan nomor polisi KB 11XX XX yang dikemudikan oleh Riki Rikardo (41), warga Kota Singkawang, mengalami pecah ban depan sebelah kiri saat melintas dari arah Mempawah menuju Pontianak.

Sontak mobil itu oleng hingga keluar jalur.

Mobil Riki lalu menabrak sebuah mobil yang tengah terparkir, satu motor hingga beberapa pejalan kaki.

“Akibat pecah ban, kendaraan tersebut oleng dan keluar jalur ke arah kanan jalan. Mobil kemudian menabrak sebuah mobil Toyota Avanza KB 16XX XX yang sedang terparkir, satu unit sepeda motor Honda Vario KB 67XX XX, serta beberapa pejalan kaki yang berada di lokasi,” jelas Ipda Yogi dalam keterangannya, Senin 6 Oktober 2025 siang.

• KRONOLOGI Mengerikan Kecelakaan Beruntun di Sungai Pinyuh Sebabkan Satu Pejalan Kaki Meninggal

Korban Jiwa Alami Retak Tengkorak

Satu korban pejalan kaki bernama Bong Kim Pen (63) mengalami retak tengkorak sehingga nyawanya tak dapat diselamatkan.

Sementara empat orang lainnya mengalami luka-luka dengan tingkat cedera yang berbeda.

Dua di antaranya harus dirujuk ke RSUD Abdul Aziz Singkawang untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Korban meninggal dunia sempat mendapatkan pertolongan di Puskesmas Sungai Pinyuh, namun nyawanya tidak tertolong. Adapun korban luka lainnya sebagian besar mengalami luka di kepala, dada, dan bagian tubuh lainnya,” tambah Ipda Yogi.

Polres Mempawah Amankan BB

Petugas Satlantas Polres Mempawah yang tiba di lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan barang bukti berupa dua unit mobil dan satu unit sepeda motor, serta membantu proses evakuasi korban.