Keracunan MBG di Kalbar

Evaluasi Kasus Keracunan Program MBG, Ria Norsan Kumpulkan Mitra Yayasan dan Kepala SPPG se-Kalbar

Norsan menegaskan, pihaknya juga menggelar pertemuan dengan seluruh mitra dan stakeholder MBG untuk mengevaluasi pelaksanaan program.

|
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
EVALUASI MBG KALBAR - Foto bersama Gubernur Ria Norsan mengumpulkan seluruh Mitra Yayasan MBG dan Kepala SPPG di Kalimantan Barat usai raat evaluasi MBG di Kalbar, yang berlangsung di Pendopo Gubernur, Sabtu 27 September 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menyusul temuan kasus keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah wilayah Kalimantan Barat, Gubernur Ria Norsan  mengumpulkan seluruh Mitra Yayasan MBG dan Kepala SPPG di Kalimantan Barat, yang berlangsung di Pendopo Gubernur, Sabtu 27 September 2025. 

Sehari sebelumnya, Norsan juga telah memanggil langsung Kepala BGN Regional Kalbar, Agus Kurniawi.

Dalam kesempatan itu, Norsan menyampaikan keprihatinannya atas insiden di Kubu Raya (Rasau Jaya) dan Ketapang (Benua Kayong). Ia menyoroti masih adanya dua korban di Ketapang yang belum diizinkan pulang dari rumah sakit.

“Kita harus meminta pertanggungjawaban dari penyedia makanan. Karena itu saya memanggil Bapak Agus Kurniawi selaku Kepala BGN Regional Kalbar untuk berkoordinasi terkait kasus keracunan MBG di Kubu Raya, Kayong Utara, dan Ketapang,” ujarnya.

Norsan menegaskan, pihaknya juga menggelar pertemuan dengan seluruh mitra dan stakeholder MBG untuk mengevaluasi pelaksanaan program.

FTI Kalbar Sebut Olahan Tempe Pilar Penting Dalam Menu Sehat, Termasuk untuk Menu Program MBG

“Kita akan menyatukan persepsi sekaligus memperbaiki hal-hal yang masih kurang baik, terutama menu makanan dan kandungan gizi dalam MBG,” jelasnya.

Terkait dukungan pemerintah daerah, Norsan memastikan Pemprov Kalbar tetap mendukung penuh program MBG sebagai bagian dari program nasional Astacita Presiden Prabowo Subianto.

“Sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, mau tidak mau kita harus mendukung. Tapi dukungan ini harus dibarengi dengan perbaikan di lapangan,” tegasnya.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Norsan juga menekankan tiga poin penting yang harus segera dibenahi, yakni Gizi dan kebersihan makanan, harus menjadi prioritas utama, Jarak tempuh pengantaran, agar makanan tidak basi sebelum diterima siswa, Koordinasi dengan ahli gizi.

Dalam hal ini, Pemprov siap membantu menyediakan tenaga ahli dari Dinas Kesehatan.

“Yang penting koordinasi. Pemprov selalu siap membantu, terutama jika pihak BGN membutuhkan dukungan tenaga ahli gizi dari provinsi maupun kabupaten/kota. Kita ingin insiden keracunan tidak terulang lagi,” ujarnya.

Dalam kegiatan evaluasi ini juga dihadiri oleh Asisten I, Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Perwakilan Bapeda Provinsi Kalbar, dari PERSAGI dan Seluruh Mitra serta Kepala SPPG yang ada di wilayah Kalimantan Barat. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved