Kades Matang Danau Bercerita Budaya Antar Ajong Sarana Berkumpul Masyarakat Zaman Dulu

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Perahu antar ajong menjadi kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat pesisir Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, yang masih terus terjaga hingga sekarang, Senin 8 September 2025.

Perahu antar ajong merupakan miniatur kapal layar yang dibuat dari bahan kayu.

Umunya dibuat dari bahan kayu ringan agar mudah terapung ketika dihanyutkan.

Ukuran perahu antar ajong berkisar tiga meter.

Layarnya terbuat dari kain berukuran menyesuaikan panjang perahu ajong. 

Agar lebih memiliki estetika perahu antar ajong juga ditambah orang-orang di atasnya layaknya kapal layar asli.

Kepala Desa Matang Danau Halibi mengatakan, perahu antar ajong memiliki ukuran panjang standar minimal tiga meter.

Perahu antar ajong diperlombakan untuk menjaga kebudayaan desanya.

Baca juga: Bupati Sambas Satono Hadiri HUT ke-20 HIMPAUDI Kalbar

"Perahu antar ajong dibuat dengan standar minimal tiga meter, standar keindahan yang dinilai. Kecepatan dan keindahan menjadi aspek penilaian saat perlombaan," kata Halibi.

Jarak tempuh lomba perahu antar ajong mencapai 100 meter dari titik start.

Perahu itu kemudian dilepas secara serentak dan dihanyutkan hingga titik finish yang ditentukan.

Perahu yang lebih dahulu sampai garis finish dibayarkan sebagai pemenang dalam kategori kecepatan.  

Selain kategori kecepatan, perlombaan antar ajong juga menyiapkan kategori juara segi keindahan.

Penilaiannya disesuaikan pada kebudayaan dan nilai-nilai lokal.