Viral Pontianak

6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Update Kasus Dua Mayat Terkubur di Kebut Alpukat Singkawang Selatan

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Raja Toga Paruhum, menegaskan pihaknya belum dapat memberikan keterangan rinci terkait kasus tersebut.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/istimewa
MAYAT TERKUBUR SINGKAWANG - Pihak berwajib mengevakuasi dua mayat petani laki-laki terkubur di sebuah kebun alpukat milik warga Singkawang Selatan, Kota Singkawang pada Sabtu 13 September 2025 siang. Polisi saat ini masih menunggu hasil autopsi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berita terpopuler Kalimantan Barat (Kalbar) hari ini masih datang dari kasus penemuan mayat dua pria petani di kebun alpukat warga Kelurahan Sijangkung, Kecamatan Singkawang Selatan, pada Sabtu 13 September 2025.

Update terbaru kasus ini telah memasuki tahap penyelidikan polisi.

Polisi saat ini menunggu hasil autopsi agar dapat mengetahui penyebab kematian korban.

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Raja Toga Paruhum, menegaskan pihaknya belum dapat memberikan keterangan rinci terkait kasus tersebut sebelum hasil autopsi keluar.

“Untuk terkait penemuan mayat kemarin, sementara masih menunggu hasil autopsi, nanti akan kami infokan perkembangan selanjutnya,” ujarnya, saat dikonfirmasi pada Senin, 15 September 2025. 

Informasi di atas termasuk dalam enam berita populer yang terjadi di Kalbar sepanjang 15 September 2025 hingga 16 September 2025.

Berikut 6 berita terpopuler sepanjang dua hari terakhir di Kalbar:

1). UPDATE Kasus Dua Mayat Pria Terkubur di Kebun Alpukat Singkawang, Hasil Autopsi Resmi Keluar?

MAYAT TERKUBUR SINGKAWANG - Pihak berwajib mengevakuasi dua mayat petani laki-laki terkubur di sebuah kebun alpukat milik warga Singkawang Selatan, Kota Singkawang pada Sabtu 13 September 2025 siang. Polisi saat ini masih menunggu hasil autopsi.

MAYAT TERKUBUR SINGKAWANG - Pihak berwajib mengevakuasi dua mayat petani laki-laki terkubur di sebuah kebun alpukat milik warga Singkawang Selatan, Kota Singkawang pada Sabtu 13 September 2025 siang. Polisi saat ini masih menunggu hasil autopsi.(TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/istimewa)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kasus penemuan mayat dua pria petani di kebun alpukat warga Kelurahan Sijangkung, Kecamatan Singkawang Selatan, pada Sabtu 13 September 2025 mulai memasuki tahap penyelidikan polisi.

Polisi saat ini menunggu hasil autopsi agar dapat mengetahui penyebab kematian korban.

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Raja Toga Paruhum, menegaskan pihaknya belum dapat memberikan keterangan rinci terkait kasus tersebut sebelum hasil autopsi keluar.

“Untuk terkait penemuan mayat kemarin, sementara masih menunggu hasil autopsi, nanti akan kami infokan perkembangan selanjutnya,” ujarnya, saat dikonfirmasi pada Senin, 15 September 2025. 

Sementara itu, AKP Raja memastikan proses penyelidikan di lapangan masih terus berjalan.

Baca Selengkapnya

2). DLH Pontianak Tangani Limbah Program MBG, Produksi Sampah Capai 2,4 Ton Per Hari

SAMPAH MBG - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Syarif Usmulyono saat diwawancarai di kantor Dinas Lingkungan Hidup, Jl Ali Anyang, Senin 15 September 2025.

SAMPAH MBG - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Syarif Usmulyono saat diwawancarai di kantor Dinas Lingkungan Hidup, Jl Ali Anyang, Senin 15 September 2025.(TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ayu Nadila)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak menyiapkan langkah khusus untuk menangani dampak lingkungan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah pusat, Senin 15 September 2025.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Syarif Usmulyono, mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Kota Pontianak telah membentuk tim khusus guna menangani persoalan limbah yang dihasilkan dari program tersebut.

"MBG ini kan program dari pemerintah pusat, program unggulan Bapak Presiden. Kami untuk Kota Pontianak ini sudah menyambut baik, pemerintah Wali Kota sudah menyambut baik juga program ini. Kami sudah bikin suatu tim untuk penanganan masalah MBG ini," ujarnya saat di wawancarai tribunpontianak.co.id.

Menurut Syarif, fokus DLH adalah pada aspek lingkungan. Dari hasil pemantauan, tercatat ada 49 dapur umum yang melayani sekitar 3.000 siswa per dapur. 

Setiap dapur umum menghasilkan limbah organik rata-rata 50–70 kilogram per hari, ditambah limbah non-organik sekitar 5 kilogram.

Baca Selengkapnya

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved