Khazanah Islam

2 Bacaan Doa Saat Bersedih dan Kecewa Karena Tabiat Manusia, Bisa Tenangkan Hati dari Kemarahan

Dalam ajaran Islam, seseorang dianjurkan untuk selalu berdoa dalam setiap keadaan, termasuk ketika sedih dan galau.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Bacaan Doa - Berikut ini amalan doa agar ditenang hati dan pikiran saat mendapatkan kemalangan dan musibah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ketenangan hati selalu diidamkan oleh manusia kala mendapatkan kemalangan dan kesedihan

Doa dapat menjadi penenang hati dan bentuk ikhtiar kepada Allah Swt atas segala kehendak-Nya.

Dalam ajaran Islam, seseorang dianjurkan untuk selalu berdoa dalam setiap keadaan, termasuk ketika sedih dan galau.

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengingatkan bahwa baik tidaknya seseorang bergantung pada hati.

Rasulullah bersabda: "Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. 

Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari)

URUTAN Dzikir dan Bacaan Doa Setelah Mendirikan Shalat Hajat Setiap Malam Bulan Rabiul Awal 1447 H

Hati yang tidak tenang, sedih dan kecewa dapat membuat seseorang merasa putus asa.

Syaikh Nawawi dalam kitab Nashaihul Ibad menyebutkan tiga hal yang dapat dilakukan untuk mengobati hati yang sedih dan kecewa, salah satunya dengan berdoa.

Dalam sebuah hadis, disebutkan bahwa Rasulullah mengajarkan doa ketika sedih dan kecewa.

Doa Ketika Sedih dan Kecewa

اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجَلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي

Allahumma inni ‘abduka, ibn ‘abdika, ibn amatika, nasiyati biyadika, maadhin fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qadhaauka.

As’aluka bikulli ismin huwa laka, sammayta bihi nafsaka, aw anzaltahu fi kitaabika, aw ‘allamtahu ahadan min khalqika,

aw ista’tsarta bihi fi ‘ilmi al-ghaibi ‘indaka, an taj‘ala al-Qur’aana rabii‘a qalbi,

wa nura shadri, wa jalaa’a huzni, wa dzahaaba hammi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved