Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Tahun 1971?
Kawah Darvaza terbentuk akibat kecelakaan pengeboran yang dilakukan oleh ilmuwan Uni Soviet.
Tanpa sengaja, mereka mengebor kantong gas bawah tanah yang kemudian runtuh dan menciptakan lubang besar.
Untuk mencegah penyebaran gas beracun ke permukiman sekitar, mereka memutuskan untuk membakarnya dengan harapan api segera padam.
“Ada bahaya meracuni penduduk dan hewan ternak, sehingga para ahli geologi memutuskan untuk membakarnya,” jelas Anatoly Bushmakin, ahli geologi yang meneliti peristiwa itu.
“Namun, nyatanya kawah itu terus menyala.”
Api itu bertahan hingga lebih dari 50 tahun, menjadi fenomena unik yang tidak hanya dikenal oleh penduduk lokal, tapi juga oleh dunia.
Apakah Masih Ada Harapan bagi Wisatawan?
Meski kobaran api telah jauh berkurang, sejumlah wisatawan tetap berdatangan.
Mereka berharap melihat sisa-sisa percikan api terakhir yang masih menyala dari dasar kawah.
“Sebelumnya, cahaya besar dari kobaran api terlihat dari jarak beberapa kilometer,” ujar Irina Luryeva, Direktur perusahaan energi negara, Turkmengaz, dalam konferensi pada Juni lalu.
“Kini hanya tersisa sedikit sumber api.”
Untuk mengurangi aliran gas, beberapa sumur tambahan telah dibor di sekitar kawah.
Turkmenistan kini menghadapi dilema: mempertahankan komitmen iklim atau menjaga industri pariwisata yang terbatas namun bernilai tinggi.
Kawah Darvaza mungkin telah kehilangan api yang membuatnya dijuluki Gerbang Neraka, namun kisah di baliknya tetap menyala: tentang pertarungan antara konservasi lingkungan dan ekonomi lokal, serta tentang manusia yang terus mencari keajaiban, bahkan di tengah gurun yang sunyi.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gerbang Neraka" Mulai Padam, Penduduk Cemas Kehilangan Pendapatan
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!