TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Cara dapat uang tunai hingga Rp 800 ribu hanya dengan pindai retina mata dari WorldID lengkap bahaya dan risikonya.
Sejumlah warga di beberapa daerah di Indonesia dikabarkan memindai (scan) retina mereka secara sukarela.
Fenomena itu dilaporkan terjadi di Depok dan Bekasi.
Warga memindai iris mata mereka di gerai WorldID.
Setelah memindai retina secara sukarela, mereka menerima imbalan uang dalam bentuk digital atau kripto, yang nilainya sekitar Rp 250.000 hingga Rp 800.000.
• DEMAM Pindai Retina Mata Dibayar Rp 800 Ribu, Ketahui Bahaya dan Risiko Worldcoin
Fenomena scan retina mata ini merupakan bagian dari proyek Worldcoin, yang dijalankan oleh Tools for Humanity (TFH), yang turut didirikan oleh CEO OpenAI, Sam Altman.
Worldcoin menawarkan "WorldID" sebagai identitas digital.
Identitas ini digunakan untuk memverifikasi seseorang adalah manusia sungguhan, bukan bot atau AI. Menurut laporan Kompas.com, warga yang datang secara sukarela hanya perlu menunjukkan KTP, lalu memasukkan nama dan tanggal lahir di aplikasi WorldApp.
Setelah itu, mereka akan diarahkan untuk memindai iris mata menggunakan alat berbentuk bola logal bernama Orb.
Setelah pemindaian, warga menerima koin digital World (WRLD) yang dapat dicairkan menjadi uang tunai. Fenomena scan retina mata Worldcoin aman atau tidak?
Fenomena scan iris mata yang ditukar dengan koin digital atau mata uang kripto WRLD ini menimbulkan kekhawatiran, terutama soal privasi dan pengelolaan data biometrik.
Hal tersebut dikatakan pakar keamanan siber sekaligus Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber (CISSReC), Pratama Persadha.
Ia mengatakan, hingga saat ini peruntukan data biometrik tersebut masih belum jelas.
"Kalau scam (penipuan) sih enggak ya, kita tahu Sam Altman dan beberapa co-founder-nya itu orang-orang yang tepercaya. Jadi kayaknya enggak mungkin kalau scam," kata Pratama.
"Tapi kalau memanfaatkan data kita untuk hal-hal yang lain, kita enggak tahu nih, data iris itu nanti akan digunakan untuk apa," imbuhnya dalam sesi Obrolan Newsroom yang tayang di kanal YouTube Kompas.com.