Berita Viral

DEMAM Pindai Retina Mata Dibayar Rp 800 Ribu, Ketahui Bahaya dan Risiko Worldcoin

Worldcoin merupakan proyek kripto global yang digagas oleh perusahaan teknologi asal San Fransisco, Amerika Serikat, bernama Tools for Humanity.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Kompas.com
PINDAI MATA - Ilustrasi pindai retina mata. Lagi viral pindai retina mata bisa uang hingga Rp 800 ribu kini melanda masyarakat Indonesia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Lagi viral pindai retina mata bisa uang hingga Rp 800 ribu kini melanda masyarakat Indonesia.

Warga Bekasi dan Depok, Jawa Barat, belakangan ramai-ramai mendatangi lokasi tertentu untuk melakukan pemindaian retina mata.

Mereka tertarik dengan iming-iming uang tunai ratusan ribu rupiah usai mendaftar di aplikasi World App, yang terafiliasi dengan proyek Worldcoin.

Namun, pemerintah tak tinggal diam. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memutuskan untuk membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) dari layanan Worldcoin dan WorldID.

Langkah ini diambil karena adanya dugaan pelanggaran terhadap regulasi penyelenggaraan sistem elektronik.

VIRAL Kisah Perempuan Hilang Selama 63 Tahun dan Ditemukan Masih Hidup, Begini Kondisinya Sekarang

Menurut Komdigi, pembekuan dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap potensi penyalahgunaan data pribadi masyarakat, menyusul laporan mengenai aktivitas mencurigakan dari layanan tersebut.

Apa Itu Worldcoin dan WorldID?

Worldcoin merupakan proyek kripto global yang digagas oleh perusahaan teknologi asal San Fransisco, Amerika Serikat, bernama Tools for Humanity.

Hal ini diungkapkan oleh Eko Wahyuanto, dosen Sekolah Multimedia STMM-MMTC Yogyakarta dalam tulisannya di laman resmi Komdigi.

Proyek ini bertujuan menyediakan layanan keuangan publik dan sistem keamanan yang diklaim inklusif dan mudah diakses semua orang.

Salah satu fitur utama Worldcoin adalah WorldID, sebuah sistem identitas digital yang dirancang untuk membedakan manusia dari kecerdasan buatan.

Untuk mendapatkan WorldID, pengguna harus memindai iris mata mereka menggunakan alat bernama "Orb", milik Worldcoin.

Di Indonesia, operasional Worldcoin dijalankan melalui kerja sama dengan PT. Terang Bulan Abadi.

Namun, perusahaan ini ternyata belum tercatat sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dan tidak memiliki TDPSE sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang.

Sebaliknya, layanan Worldcoin justru menggunakan TDPSE atas nama badan hukum lain, yakni PT. Sandina Abadi Nusantara.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved