TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Suasana khusyuk dan penuh harap menyelimuti Masjid Raya Mujahidin Pontianak, menjelang 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Ribuan umat Islam dari berbagai penjuru memadati masjid kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat ini untuk melaksanakan itikaf guna mendekatkan diri kepada Allah SWT, terutama dalam upaya meraih malam Lailatul Qadar.
Pantauan tribunpontianak.co.id, sejak memasuki waktu malam, masjid ini tak pernah sepi dari aktivitas ibadah. Lantunan ayat suci Al-Quran terdengar syahdu, berpadu dengan dzikir dan doa yang dipanjatkan oleh para jamaah.
Sebagian besar jamaah memilih untuk melaksanakan shalat malam (Qiyamul Lail), membaca Al-Quran, berdzikir, atau sekadar berdiam diri dan beristirahat di dalam masjid.
Salah seorang jamaah itikaf, Widi menjelaskan, bahwa kegiatan ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari Ramadhannya setiap tahun.
“Saya selalu ikut kegiatan itikaf di sini setiap tahun, dan ini menjadi momen yang sangat saya tunggu-tunggu di bulan Ramadan,” ujarnya kepada tribunpontianak.co.id pada Kamis, 27 Maret 2025 dini hari.
Widi, yang sudah tiba sekitar pukul 22.00 malam, menyebutkan bahwa salah satu hal yang penting baginya adalah mengambil kupon sahur.
“Sengaja datang lebih awal biar dapat kupon. Kalau tidak ambil, nanti nggak kebagian sahur,” timpalnya, dengan senyum tulus.
Bagi Widi, momen sahur dan itikaf ini memberikan kesan mendalam, suasananya lebih seru, lebih bersemangat.
"Suasana ramai ini jadi motivasi bagi saya untuk tetap istiqomah menjalani Ramadan, terutama di malam-malam terakhir,” ungkapnya.
Itikaf di Masjid Raya Mujahidin sudah dimulai sejak malam ke-21 Ramadan dan menjadi tradisi tahunan.
“Alhamdulillah, meskipun saya sambil bekerja, saya tetap berusaha untuk ikut ketika ada waktu luang,” imbuhnya.
Staf Seksi Acara Masjid Raya Mujahidin, Eza menuturkan, bahwa kegiatan itikaf di masjid ini tidak hanya diisi dengan ibadah pribadi, tetapi juga dengan shalat Qiyamul Lail berjamaah yang dimulai pukul 02.00 hingga 03.00 WIB.
“Kami berusaha memberikan kenyamanan dan kebersamaan bagi jamaah,” ungkap Eza.
Baca juga: Wali Kota Edi Dorong Tingkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan, BPK Kalbar : WTP Jadi Standar Minimum
Salah satu kegiatan yang paling dinantikan adalah pembagian sahur gratis. Mengingat jumlah sahur yang terbatas, panitia masjid memberlakukan sistem kupon yang dapat diambil sebelum jam 24.00 WIB.