Menjaga Nyala Listrik di Kalbar, PLN Tangguh Hadapi Tantangan Layangan di Langit

Penulis: Nina Soraya
Editor: Nina Soraya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PLN memanjat tower 15 Siantan- Sungai Raya di Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak pada Kamis, 14 November 2024. Pasukan PDKB melakukan pemeliharaan di atas transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV dalam kondisi tetep bertegangan. Material layangan kawat kerap kali ditemukan di jalur transmisi tersebut sehingga harus dibersihkan oleh Pasukan PDKB.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Listrik merupakan kebutuhan vital yang berperan dalam kegiatan skala rumah tangga hingga skala industri. PT PLN (Persero) sebagai perusahaan penyedia tenaga Listrik terbesar di negara ini terus berupaya menghadirkan listrik andal. Meski banyak tantangan, termasuk tantangan klasik permainan layangan kawat yang menganggu sistem kelistrikan di Kalimantan Barat (Kalbar) hingga saat ini.

Terik matahari menyengat di atas kepala. Saat itu Pasukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PLN Pontianak meniti satu-satu tiang pondasi tower 15 Siantan- Sungai Raya milik PLN berketinggian kurang lebih 35 meter, di Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalbar. 

Mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap beserta keamanannya, Pasukan PDKB itu bergelantung melakukan pemeliharaan di atas transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV dalam kondisi tetep bertegangan. Personel PDKB berhati-hati melakukan pengecekan terhadap kabel-kabel yang saling tersambung dan bertegangan itu.

Intensitas permainan layangan yang tinggi maka tali layangan yang menggunakan kawat kecil ini berpotensi tersangkut di jaringan Listrik. “Sisa kawat itu secara visual jika dipandang dari jauh memang tak terlihat. Namun ketika di cek ke atas, kadang kawat itu menempel di kabel. Makanya pengecekan dengan melihat langsung di atas tower dilakukan rutin.

Jika terdapat kawat yang melekat di kabel, akan langsung dibersihkan oleh teman-teman PDKB atau kami sebut ini bagian dari pemeliharaan korektif,” ujar Asisten Manager PDKB PLN Pontianak, Miftahul Anam pada Kamis, 14 November 2024.

Asisten Manager PDKB PLN Pontianak, Miftahul Anam (kiri) memimpin briefing sebelum Tim PDKB melakukan proses pemeliharaan preventif di lokasi tower 15 Siantan- Sei Raya, di Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Dia melanjutkan ketika proses pembersihan kawat yang menempel di kabel jaringan, mesti dilakukan dengan hati-hati. Sebab jaringan listriknya bertegangan. Sebagai alat bantunya petugas menggunakan stik atau galah yang dilengkapi dengan isolasi. Sehingga ketika alat tersebut mengenai tegangan yang menempel dengan kawat layangan, arus listrik tak sampai kepada stik dan mengenai petugas PDKB.

Selama ini dalam upaya perbaikan tower jaringan listrik, petugas PDKB tak sampai melakukan pemadaman listrik. Meski demikian, efek akibat melekatnya tali kawat di jaringan akan terasa. Contohnya lampu atau TV mengalami kedip. Kejadian itu terjadi akibat sisa benang layangan di jaringan kabel terkena terpaan angin, sehingga menyebabkan listrik di rumah kedip.

Dalam tugas PDKB memiliki banyak resiko berbahaya. Makanya, keselamatan saat bekerja menjadi prioritas utama. Selain berhadapan dengan ketinggian tower, listriknya juga bertegangan.

“Makanya setiap teman-teman melakukan pengecekan, mereka dilengkapi dengan peralatan lengkap. Sabuk full body untuk pengaman menjadi wajib. Sehingga ketika terjadi kejadian tak diinginkan, mereka tak lantas jatuh langsung ke bawah,” ujarnya.

Kemudian helm, masker, wearpack, baju konduktif, sarung tangan, kaos kaki dan sepatu konduktif harus digunakan. Sebab mobilisasi ketika berada di atas begitu banyak tantangannya. Begitu pula dengan penggunaan kaca mata menjadi wajib untuk menghindari partikel kecil yang bisa saja masuk ke mata. “Semua potensi itu bisa terjadi ketika berada di atas tower,” ungkapnya.

Tim PDKB melakukan pemeliharaan di transmisi di Tanjung Raya II Pontianak, Sabtu 16 November 2024. Berkat kerja keras PDKB, masyarakat tetap dapat menikmati listrik meski terjadi gangguan.

Lebih dalam kata dia, untuk memanjat ke atas tower juga tidak sembarangan. Kondisi setiap personil harus dipastikan dalam keadaan fit. Makanya, di sini selain terdapat pengawas pekerja ada juga tim pengawas dari K3. Tim K3 ini bertanggung jawab dalam keselamatan kerja. Sehingga sebelum melakukan pekerjaan ini, terlebih dulu PDKB mengisi dokumen. Barulah jika dinyatakan sehat dan fit, mereka boleh melakukan pengecekan jaringan listrik di atas tower.

Selama melakukan pengecekan tower jaringan listrik, persoalan utama di Pontianak diakibatkan kawat layangan. Sebetulnya, persoalan ini tidak hanya di Pontianak saja,  tetapi Kalbar. Seperti laporan di Sukamara dan Kendawangan Ketapang hampir setiap hari terdapat laporan gangguan listrik akibat kawat  layangan. “Dari data kami, dalam satu hari laporan gangguan akibat layangan bisa empat sampai lima kali,” katanya.

“Harapan kami pemahaman dan pengertian masyarakat sangat dibutuhkan. Kami di sini terus bekerja melakukan pemeliharaan listrik, supaya listrik ini juga bisa dinikmati oleh masyarakat,” katanya.

2024 Nihil Kasus Padam

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan, Abdul Salam Nganro mengungkap terdapat tiga penyebab utama gangguan kelistrikan di Kalbar kurun waktu tiga tahun terakhir (2022-2024). Paling tinggi 85 persen penyebab utama adalah layangan. Kemudian karena sambaran petir dan pohon.

Halaman
1234

Berita Terkini