Menjaga Nyala Listrik di Kalbar, PLN Tangguh Hadapi Tantangan Layangan di Langit

Penulis: Nina Soraya
Editor: Nina Soraya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PLN memanjat tower 15 Siantan- Sungai Raya di Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak pada Kamis, 14 November 2024. Pasukan PDKB melakukan pemeliharaan di atas transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV dalam kondisi tetep bertegangan. Material layangan kawat kerap kali ditemukan di jalur transmisi tersebut sehingga harus dibersihkan oleh Pasukan PDKB.

Lebih dalam kata dia, di 2022 temuan kasus gangguan karena layangan sebanyak 73 kali. Akibatnya sebanyak 303 ribu pelanggan harus merasakan dampak pemadaman listrik. Durasi pemadamannya rerata sekitar 41 menit. Lalu di sepanjang 2023, gangguan karena layangan mencapai 186 kali. Akibatnya 398 ribu pelanggan harus merasakan pemadaman listrik dengan lama padam sekitar 31 menit.

Menariknya pada 2024, meski sudah terjadi 35 kali gangguan karena layangan, tapi PLN berhasil mengatasinya tanpa harus terjadi pemadaman aliran listrik ke pelanggan. “Jadi sepanjang 2024 ini kami masih nihil kasus padam karena gangguan layangan,” ujarnya saat kegiatan Ekosistem Peduli Listrik (EPL) 2024 di Qubu Resort, Kamis 14 November 2024.

General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan, Abdul Salam Nganro saat menyampaikan program Ekosistem Peduli Listrik (EPL) Award 2024 di Qubu Resort, Kubu Raya, Kalimantan Barat. Program EPL adalah inisiasi PLN untuk mengajak multistakeholder berperan menjaga keandalan kelistrikan di Kalbar khususnya dan Kalimantan umumnya.

Menurutnya PLN menerapkan pertahanan berlapis. Lapis pertahanan pertama adalah upaya pencegahan dengan mengaktifkan razia layangan di titik rawan. PLN sendiri sudah memiliki peta jalur SUTT Rawan Layang di mana terdapat 10 titik rawan resiko gangguan layangan di sekitar Kota Pontianak. Yaitu Daerah Batu Layang (pemakaman Tionghoa), pabrik karet, belakang GI Siantan. Daerah Jalan 28 Oktober, daerah Beting, Jalan Panglima Aim, perempatan Desa Kapur, daerah Kantor PLN IUD Kalbar, persawahan belakang GI Kota Baru dan daerah Purnama dua Parit Demang.

Razia ini dilakukan PLN bersama TNI dan Polri serta didukung oleh Tim Langit Biru yang merupakan kelompok masyarakat yang beranggotakan pensiunan PLN. Mereka menyisir pemain layangan di titik rawan tersebut. Selanjutnya melakukan penyitaan layangan berkawat serta memberikan edukasi pada pemain layangan.

"Kami juga melakukan sosialisasi dan edukasi ke sekolah sekolah serta kelompok masyarakat. Kolaborasi multi stakeholder kami lakukan termasuk dengan membuat program Ekosistem Peduli Listrik (EPL) di mana ada unsur TNI, Polri dan media kami libatkan untuk membantu menyampaikan ke masyarakat bahwa bermain layangan tidak dilarang tapi jangan menggunakan kawat dan pilih daerah atau kawasan bermain yang jauh dari instalasi atau jaringan PLN. Selain itu kami juga melibatkan influencer," ungkap Agus Salam Nganro.

Pertahanan lapis kedua adalah PLN memasang peralatan khusus seperti pemasangan fast automatic transfer switch yang memudahkan sumber pasokan listrik dari satu jaringan lain jika terjadi gangguan. PLN juga memasang jaring di atas Gardu Induk agar tidak ada layangan masuk ke sana.

Kemudian pertahanan lapis ketiga adalah ketika gangguan layangan tidak bisa dicegah dan berakibat padam maka PLN harus bekerja keras memastikan padam hanya terjadi di lokasi terkena gangguan saja dan tidak menyebar luas.

"Kami berharap lapisan pertahanan ketiga ini tidak bekerja karena jika sampai dilakukan artinya sudah terjadi padam pada pelanggan," ujarnya.

Dia mengakui setiap daerah punya keunikan, di Kalimantan Barat tradisi bermain layangan sangat kental sekali. PLN menyadari hal tersebut, akan tetapi penggunaan layangan dengan kawat menjadi ancaman nyata. Tidak hanya mengancam jiwa, si pemain layangan sendiri bahkan orang lain. Distribusi listrik pelanggan bisa terganggu dan menghambat aktivitas masyarakat.

Sisa layangan yang menyangkut di jaringan transmisi inilah yang bisa mengganggu operasional peralatan transmisi sehingga dapat menyebabkan terhentinya pasokan listrik ke pelanggan. Makanya, PLN harus bekerja ekstra dengan melakukan pembersihan material layangan di atas SUTT yang dilakukan oleh Tim PDKB. Petugas ini tetap harus bekerja tanpa memadamkan jaringan dan mereka dilengkapi APD.

Kolaborasi Multistakeholder 

Wilayah Kalimantan Barat memiliki 30 objek vital nasional dan sebanyak 21 objek vital nasional merupakan aset milik PLN. Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat berkomitmen selalu siaga dalam memberikan bantuan pengamanan terhadap pembangunan dan pengeloan objek vital nasional khususnya aset yang dimiliki PLN di Kalbar. 

Kasubdit Audit DITPAMOBVIT Polda Kalbar, Kompol Sri Eka Dharmawan, yang menghadiri pembentukan Ekosistem Peduli Listrik (EPL) yang diinisiasi PLN UIP3B Kalimantan mengatakan siap membantu PLN. “Kita berkumpul di EPL ini untuk bersama-sama membantu PLN menjaga agar kelistrikan di Kalbar ini jangan sampai terganggu oleh apapun termasuk masalah layangan,” kata Kompol Sri Eka. 

Kasi Lidpamfik Pomdam XII Tanjungpura, Mayor Cpm Taufik Amir mengamini apa yang disampaikan oleh perwakilan Polda Kalbar. Dia katakan listrik adalah kebutuhan utama dan menjadi pendorong perekonomian daerah.  Setiap daerah punya perbedaan, seperti di Kalbar justru layangan menjadi ancaman.

“Jika Listrik padam semua ribut. Pekerjaan kita (Pomdam) membantu pemerintah. Terkait kelistrikan kita akan selalu mambantu untuk menjaga objek vital nasional. Yang harus kita jaga adalah jangan sampai listrik padam,” ujar Mayor Cpm Taufik Amir.

GM PLN UIP3B Kalimantan, Abdul Salam Nganro (tengah) menyerahkan plakat kepada Kasi Lidpamfik Pomdam XII Tanjungpura, Mayor Cpm Taufik Amir (dua kanan), Kasubdit Audit DITPAMOBVIT Polda Kalbar, Komisaris Polisi Sri Eka Dharmawan (kanan), Ketua PWI Kalbar Kundori (dua kiri) dan Pemred Tribun Pontianak Safruddin (kiri) saat program EPL Award 2024 di Qubu Resort, Kamis 14 November 2024.
Halaman
1234

Berita Terkini