Pemilih yang usianya dibawah 29 tahun, termasuk di dalamnya Gen Z, sebesar 69.2 % mendukung pasangan Edi- Bahasan, dan sebesar 18.4 % mendukung pasangan Mulyadi-Harti.
Di pemilih usia 30- 39 tahun (termasuk Gen Milenial), sebesar 76.8 % mendukung pasangan Edi-Bahasan, dan sebesar 6.1 % mendukung pasangan Mulyadi-Harti.
"Di kantong pemilih akar rumput/wong cilik. Di pemilih yang pendapatan rumah tangganya dibawah 1.5 juta/bulan atau mereka yang wong cilik, sebesar 62.6 % mendukung pasangan Edi-Bahasan, dan hanya sebesar 20.7 % mendukung pasangan Mulyadi-Harti. Tak hanya di pemilih wong cilik, di pemilih kelas ekonomi mapan di Kota Pontianak, Edi-Bahasan juga unggul dengan dukungan sebesar 73.1 %, dan hanya 10.1 % yang mendukung pasangan Mulyadi-Harti," katanya.
Keempat, di kantong pemilih emak-emak. Di kantong pemilih emak-emak, atau mereka yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sebesar 74.5 % mendukung pasangan Edi-Bahasan, dan hanya sebesar 17.1 % yang mendukung pasangan Mulyadi-Harti. Pasangan Edi-Bahasan juga unggul jauh di segmen pemilih profesi yang lain.
Kelima, di kantong pemilih konstituen partai. Pasangan Edi-Bahasan tak hanya unggul telak di konstituen partai pendukunganya, namun juga unggul di kantong konstituen partai pendukung Mulyadi-Harti. Di pemilih Golkar, pasangan Edi-Bahasan memperoleh dukungan sebesar 62.6 %, sementara pasangan Mulyadi-Harti memperoleh dukungan sebesar 29.6 %.
Di pemilih Demokrat, sebesar 62.5 % mendukung pasangan Edi-Bahasan, dan sebesar 17.9 % mendukung pasangan Mulyadi-Harti.
Bahkan keunggulan lebih telak di pemilih PKB, pasangan Edi-Bahasan memperoleh dukungan sebesar 90 %, sementara pasangan Mulyadi-Harti hanya memperoleh dukungan sebesar 10 %.
Dalam pemilu langsung, seringkali terjadi konstituen partai tak mengikuti arah dukungan dari partainya. (*)