Ragam Contoh

Contoh Indikator Penilaian Kinerja Karyawan dan Cara Menyusun Indikator Kinerja untuk Perusahaan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bagus atau tidaknya kualitas karyawan dapat diukur dari kuantitas dan kualitas pekerjaan yang diselesaikan serta keterampilan dan kemampuan yang dimiliki. 

Cara Menyusun Indikator Kinerja

Sebelum kita membahas cara menyusun indikator kinerja, ada beberapa kriteria indikator kinerja yang harus Anda perhatikan, yaitu:

  • Indikator kinerja harus dibuat sespesifik mungkin. Artinya, baik perusahaan atau karyawan sama-sama mengerti dan memahami hal-hal yang akan disusun.
  • Indikator kinerja harus dibuat dan dapat diukur secara objektif.
  • Data-data untuk penyusunan indikator kinerja harus dikumpulkan oleh perusahaan terkait.
  • Indikator kinerja yang disusun harus bisa menggambarkan kondisi perusahaan.
  • Indikator kinerja yang disusun harus bisa menggambarkan perkembangan perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini, indikator kinerja yang disusun harus bersifat fleksibel untuk mengantisipasi perubahan di masa mendatang.

Setelah Anda mengerti dan memahami kriteria diatas, maka selanjutnya kita akan membahas langkah-langkah menyusun indikator kinerja. Perlu diperhatikan bahwa, penyusunan ini tidak bisa dilakukan sembarangan dan harus dilakukan secara berurutan.

Berikut langkah-langkah menyusun indikator kinerja yang perlu Anda lakukan:

  • Tahap pertama: klarifikasi tujuan penyusunan indikator kinerja yang ingin dicapai.
  • Tahap kedua: proses penyusunan dan perencanaan indikator kinerja mulai dari tahap paling awal.
  • Tahap ketiga: evaluasi terhadap indikator kinerja yang sudah disusun.
  • Tahap keempat: memilih dan/atau memutuskan indikator kinerja mana yang akan digunakan.

 Faktor Penentu Indikator Kinerja

Berikut beberapa faktor penentu indikator kinerja karyawan yang harus Anda perhatikan sebagai HR:

1. Kesehatan Karyawan
Kesehatan karyawan menjadi faktor utama dalam menentukan indikator kinerja. Sebab, karyawan yang memiliki tubuh sehat bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Hal inilah yang mendasari perusahaan harus memberikan asuransi kesehatan bagi setiap karyawannya. Tujuannya untuk menjamin kesehatan karyawan.

2. Pelatihan Karyawan
Pelatihan karyawan tidak hanya berlaku untuk karyawan baru saja. Tetapi juga untuk karyawan lama. Faktor ini dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tugas Anda adalah untuk memberikan fasilitas pendukung yang mumpuni.

3.Perlakuan Manajemen
Karyawan juga manusia biasa yang butuh perlakuan baik dari manajemen perusahaan. Jika Anda bisa memperlakukan karyawan dengan baik dan membuat mereka merasa bahagia, maka mereka akan memberikan feedback yang baik pula untuk perusahaan. Termasuk peningkatan produktivitas.

4. Perkembangan Teknologi
Faktor penentu indikator kinerja selanjutnya adalah perkembangan teknologi. Tentunya hal ini membantu Anda dan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan mudah. Terutama untuk pekerjaan yang memang membutuhkan bantuan teknologi.

5. Pengaruh Atasan
Tahukah Anda, atasan juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan? Maka dari itu, Anda harus sering-sering memberikan motivasi, feedback yang positif, dan menjadi inspirasi bagi karyawan di perusahaan.

6. Pembagian Tugas
Faktor penentu indikator kinerja lainnya adalah pembagian tugas. Cara ini dinilai efektif untuk membuat karyawan mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan tugas yang mungkin belum pernah dikerjakannya.

7. Komunikasi dan Hubungan yang Kuat
Faktor komunikasi dan hubungan yang kuat juga bisa menjadi penentu indikator kinerja karyawan. Hal ini dapat mempermudah karyawan dalam memahami pekerjaan yang sedang dikerjakan. Selain itu diharapkan karyawan bisa menyelesaikan masalahnya dengan lebih efektif dan baik lagi.

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW di sini

Cek berita dan artikel menarik lainnya melalui akses Google News

Berita Terkini