“Pemeriksaan kesehatan ini, berlangsung dua hari untuk masing-masing calon. Hari pertama dilakukan tes kesehatan jasmani, lalu di hari kedua untuk tes kejiwaan (rohani)," ujarnya.
Menurut Hary, tim pemeriksaan kesehatan dari RSUD Soedarso melibatkan sebanyak 51 dokter spesialis, dan tenaga kesehatan lainnya.
Terdiri dari tim penilaian kesehatan jasmani atau fisik, dengan 14 dokter spesialis, mulai dari dokter spesialis penyakit dalam, jantung, paru, bedah, urologi, ortopedi, obgyn atau kandungan, saraf, mata, THT, dokter kesehatan gigi dan mulut, ortodonti dan radiologi, patologi klinik, dan spesialis patologi anatomi.
Kemudian ada empat tenaga kesehatan lainnya, yakni dua untuk kesehatan jiwa, dan dua psikolog. Serta tim kesehatan untuk status penyalahgunaan narkotika bekerjasama dengan BNN Kalbar, terdiri dari satu dokter, dan dua analis, serta tim penunjang lainnya.
“Lalu pemeriksaan jasmani ada radiografer, analis kesehatan dan perawatan. Untuk pendukung lainnya, kaitannys dengan pemeriksaan kejiwaan, dan juga pemeriksaan penyalahgunaan narkotika," jelasnya.
Hary berharap seluruh proses, pemeriksaan kesehatan, dan penyalahgunaan narkotika bagi bapaslon kepala daerah di RS tersebut bisa berjalan dengan baik. Hingga hari terakhir pelaksanaannya pada 2 September 2024 mendatang.
“Mudah-mudahan nanti pada 3 September 2024 kami (gelar) pleno, dengan tim pemeriksaan, dan memberikan hasil pemeriksaan, serta rekomendasi yang disampaikan oleh tim pemeriksaan," pungkasnya. (*)
Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini