"Memang selama mendaftar saya menjadi calon bupati, tapi tidak menutup kemungkinan, dengan sebuah kebijakan kemampuan yang Satono memiliki saya pikir itu perlu kita lanjutkan. Artinya saya siap menjadi orang nomor 2," katanya.
Dia mengatakan, setelah proses diskusi panjang bersama Satono, akhirnya sepemahaman akan kerinduan pemimpin Sambas sebelumnya.
"Karena Satono sangat rindu dengan kepemimpinan Burhanuddin Ar-Rasyid- Juliarti, Satono juga merindukan kepemimpinan Juliarti dan Pabali Musa," ungkapnya.
• Tinjau Pembangunan Masjid Darul Muttaqin, Satono Ajak Pertebal Nilai Agamis
Dia menjelaskan, semoga kerinduan yang disebutkan Satono juga dirinya dapatkan kalau berpasangan dalam Pilkada 2024 mendatang.
Lebih jauh, dia mengungkapkan bahwa pilihan maju bersama Satono ini dengan tujuan untuk mengemban amanah dan menyampaikan keinginan rakyat Sambas.
"Artinya kita sebagai pemimpin, nomor satu ataupun dua dapat mengayomi rakyat Sambas ke depan sehingga kita menjadi panutan dalam kepemimpinan," katanya.
Dia menyebut bahwa ada satu tujuan yang memiliki kesamaan antara dirinya dan Satono dalam mewujudkan pemimpin yang amanah.
"Jadi kebetulan Satono punya satu tujuan yang saya anggap perlu, saya dukung tujuannya, untuk bagaimana menjadi pemimpin yang amanah untuk rakyat Kabupaten Sambas khususnya," katanya.
Bahkan dari sisi kemampuan dan kepedulian yang telah diberikan Satono selama memimpin Sambas, kata dia, membuat dirinya yakin untuk maju bersama dalam Pilkada Sambas.
"Saya melihat dari sisi kemampuan dan kepedulian selama beliau memimpin saya pikir beliau punya kemampuan," tegasnya.
(*)
Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini