"Sebelum Juni harusnya ada bahasan kalau memang perkembangan situasi makin tidak favorable," imbuhnya.
Harus Ada Skenario Agar Tak Rugikan Masyarakat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah menyiapkan skenario yang tidak merugikan masyarakat kurang mampu terkait rencana pembatasan distribusi BBM bersubsidi ini.
Mulyanto mengingatkan bahwa pembatasan ini harus diimplementasikan dengan hati-hati.
Baik itu dalam penetapan kriteria kendaraan bermotor, maupun pentahapannya.
"Jangan sampai kebijakan ini menimbulkan masalah baru di masyarakat," ujar Mulyanto.
Ia menambahkan bahwa pembatasan distribusi BBM bersubsidi memang sudah seharusnya dijalankan oleh pemerintah.
Mngingat adanya ketidaktepatan sasaran yang memicu ketidakadilan dalam distribusi BBM bersubsidi.
"Padahal BBM bersubsidi ini ditujukan untuk masyarakat miskin dan rentan," tegasnya.
Ketidaktepatan sasaran juga terjadi di sektor pertambangan dan industri.
Di mana kendaraan tambang, industri, dan perkebunan yang semestinya tidak menggunakan BBM bersubsidi, ternyata masih banyak yang menggunakan BBM ini.
"Jadi pemerintah wajib menertibkan soal distribusi BBM ini dengan merevisi Perpres terkait, agar semakin berkeadilan," ujar Mulyanto.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengungkapkan bahwa revisi Perpres tersebut tengah dibahas pemerintah.
Dlam hal ini Kementerian ESDM sebagai regulator.
"Revisi Perpres 191 dalam proses finalisasi oleh regulator," ucap Irto.