"Saya senang bahwa Universitas Tanjungpura telah berhasil berkerjasama dengan Universitas Nicolaus Copernicus di Torun. Saya melihat potensi besar untuk kerjasama dalam kerangka beasiswa NAWA pemerintah Polandia. Saya harap buku tentang Polandia yang saya sumbangkan ke perpustakaan Universitas, termasuk publikasi tentang Profesor Józef Zwierzycki, akan populer di kalangan anggota komunitas akademik. Menantikan kerjasama lebih lanjut." kata Firlus.
Firlus juga mengunjungi Universitas Widya Dharma Pontianak.
Ia berterima kasih kepada Rektor Universitas Widya Dharma Dr M Hadi Santoso, atas diskusi mendalam tentang peluang pertukaran mahasiswa dan membangun hubungan universitas ke universitas.
Firlus juga mengunjungi Monumen Khatulistiwa untuk mempromosikan Joseph Conrad - salah satu novelis terkenal.
Nama asli Jospeh Conrad adalah Józef Konrad Korzeniowski.
Ia lahir di Polandia pada 3 Desember 1857 dan meninggal di Inggris pada tanggal 3 Agustus 1924.
• Kejati Kalbar Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Renovasi Waterfront Sambas
Tahun ini, Kedutaan Polandia memperingati 100 tahun wafatnya Jospeh Conrad.
Novel pertama Joseph Conrad adalah "Almayer's Folly," yang diterbitkan pada tahun 1895. Novel tersebut berlatar di Borneo.
Ceritanya membuat Borneo semakin terkenal sebagai tempat yang menarik.
Novel paling terkenal Joseph Conrad berjudul "Lord Jim".
Di dalam buku ini juga Borneo disebutkan beberapa kali.
Novel ini memberikan sekilas tentang dunia maritim di Asia Tenggara pada masa Conrad. Selain itu, cerita-cerita tersebut menunjukkan konteks sejarah Borneo pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
"Kedutaan Polandia di Jakarta sangat senang memperingati karya-karya Jospeh Conrad," kata Firlus.
"Buku-buku Josph Conrad menunjukkan semangat kemanusiaan, cinta akan kebebasan, dan menyajikan deskripsi yang brilian tentang kehidupan maritim pada abad ke-XIX.
Buku-bukunya juga menekankan situasi di Asia Tenggara pada abad ke-XIX,” ujarnya.