TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Direktur Utama Perumdam Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak, Ardiansyah SE mengungkapkan air bersih yang mereka produksi sejatinya adalah layak untuk dikonsumsi, bahkan untuk dikonsumsi secara langsung tanpa dimasak.
Hanya saja, penurunan kualitas pada air bersih tersebut kerap terjadi ketika proses pendistribusian rumah-rumah masyarakat berlangsung.
Penurunan kualitas terjadi akibat kondisi pipa yang kurang baik, seperti kebocoran misalnya, sehingga air bersih yang didistribusikan harus melewati jaringan pipa yang kotor atau tercemar.
Oleh karenanya lah, ketika sampai di rumah-rumah masyarakat, air bersih tersebut menjadi sedikit keruh dan tidak layak untuk dikonsumsi langsung.
"Airnya sudah standar kualitas air minum, cuman yang jadi masalah itu ketika didistribusikan ke masyarakat melalui jalur perpipaan," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Kamis 2 November 2023.
Baca juga: BREAKING NEWS - Warga Kalbar Masih Andalkan Air Hujan untuk Konsumsi
"Ini yang jadi masalah, karena kebocoran kita kan masih sekitar 30-an persen, belum lagi yang pipa-pipa yang sudah tua segala macam, kita kan nggak tahu kondisi di lapangan, kan pipa di bawah tanah semua," jelasnya.
Meskipun demikian, lanjutnya, air bersih produksi PDAM ini akan tetap layak untuk dikonsumsi apabila dimasak terlebih dahulu.
"Kalau airnya disimpan dulu kemudian dimasak itu ndak ada masalah," imbuhnya.
Kondisi ini lah yang menyebabkan mengapa sebagian besar masyarakat belum mempercayai air bersih PDAM untuk dikonsumsi.
Alhasil, masyarakat cenderung memilih air hujan atau air kemasan untuk dikonsumsi.
"Di Indonesia rata-rata masyarakatnya masih belum minum langsung dari kerannya, berbeda dengan di luar negeri, di seluruh Indonesia tidak hanya di Kota Pontianak," jelasnya.
Lebih lanjut, Ardiansyah optimis kedepannya masyarakat Kota Pontianak akan mempercayai air bersih PDAM untuk dikonsumsi.
Terlebih saat ini Pemerintah Pusat telah mendesak daerah-daerah melalui PDAM untuk menciptakan akses air minum yang aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
"Tapi berarti kita harus melakukan ya setidaknya investasi yang cukup besar, peremajaan-peremajaan pipa," tuturnya.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah, dalam waktu dekat, pergantian atau perbaikan pipa di jalur Sungai Jawi.
"Itu memperbaiki kondisi yang selama ini yang sering bocor segala macam, yang dikeluhkan oleh masyarakat," tukasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini