Idul Adha

Komoditi Merangkak Naik Jelang Idul Adha? Begini Pendapat Pengamat Ekonomi Untan Nella Yantiana

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Ekonomi Universitas Tanjung Pura, Nella Yantiana.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Moment hari raya seperti Idul Fitri dan Idul Adha ditandai dengan meningkatnya permintaan sembako.

Tiga pekan jelang perayaan Idul Adha beberapa komoditi merangkak naik.

Apakah kenaikan disebabkan kebutuhan bahan pokok jelang idul Adha meningkat atau ada faktor lain? Berikut pendapat Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Nella Yantiana.

"Di dalam ilmu ekonomi itu berlaku yang namanya teori supply dan demand, dimana saat penawaran terbatas permintaan dari konsumen meningkat bisa menciptakan harga yang tinggi. Sebaliknya pada saat penawaran tinggi karena lagi musim panen,  dengan asumsi permintaan stabil itu menyebabkan harga akan mengalami penurunan.

"Jadi, secara ekonomi didukung oleh supply dan demand. Nah apakah berhubungan dengan idul Adha, kita sering melihat jelang idul Adha terjadi kenaikan harga. Kenaikan ini karena permintaan konsumen yang tinggi dan juga cerminan dari tingkat harga beli bagi konsumen, harga jual bagi produsen itu tinggi disebabkan oleh permintaan tinggi.

Disperindag Kalbar: Harga Bapok Stabil Jelang Idul Adha, Cabai dan Ayam Naik Cukup Siginifikan

Mayoritas Bahan Pokok Jelang Idul Adha Masih Relatif Stabil, Cabai Alami Kenaikan Cukup Siginifikan

"Kalau kita jelang idul Adha ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan diantaranya ayam, daging, minyak goreng, cabai dan itu merupakan kebutuhan yang tinggi permintaannya.

"Tetapi, karena di Kalimantan Barat ini sudah dibentuk TPID sehingga tim yang memang melakukan pengendalian atas inflasi daerah juga bekerja. Di samping TPID mengawasi tentang produksi kemudian sampai kepada distribusi dan memantau harga di masing-masing daerah. 

"Tentunya ini kalau di Kalimantan Barat, saya yakin untuk pengendalian harga sudah apa yang sudah terkendali yang dikarenakan kita juga punya tim yang khusus untuk memantau inflasi daerah.

"Kalau untuk masing-masing komoditi misalnya sayur-sayuran, ada yang naik ada yang mengalami penurunan karena faktor cuaca juga menentukan. Misalnya ada hujan atau banjir, air pasang itu menyebabkan tanaman-tanaman sayur tidak bisa berkembang dengan baik dan akhirnya panennya sedikit. 

"Nah kalau panennya sedikit kemudian penawaran yang jual di pasar sedikit penawaran, maka akan membuat harga komoditi itu akan naik. Sayur-sayuran itu bisa naik bisa turun ya kalau misalnya harganya naik dikarenakan yang jual sedikit sementara yang beli banyak atau permintaan banyak itu akan menciptakan harga sayuran yang sayuran akan mengalami peningkatan,"

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini 

Berita Terkini