2. Gejala
Maag dan GERD masing-masing memiliki gejala nyeri perut. Namun, terdapat beberapa perbedaan signifikan.
Pada maag, tanda-tanda yang sering dirasakan oleh penderitanya adalah kembung, mual hingga muntah, hilang selera makan, feses berwarna gelap, nyeri pada ulu hati, sampai muntah darah jika sudah parah. Gejala maag ringan seringkali disepelekan. Akibatnya, kondisi lambung akan semakin parah.
Meskipun GERD adalah penyakit yang berhubungan dengan asam lambung, gejalanya berbeda dengan maag. Penderita GERD sering merasakan jantung berdebar, rasa panas pada kerongkongan, muntah, nyeri dada, batuk, sakit tenggorokan, hingga sulit menelan.
Jika Maag tidak dicegah dan diobati dengan benar, akan berdampak pada GERD, anemia, hingga kanker perut. Saat GERD menyerang Anda, dampaknya bisa pada komplikasi seperti sesak napas hingga kanker esofagus.
• 12 Tanda GERD yang Perlu Kamu Tahu, Bolehkah Penderita GERD Konsumsi Sereal?
3. Diagnosis
Ada berbagai macam cara untuk diagnosis kedua penyakit ini. Baik maag dan GERD, keduanya dapat dilihat tingkat keparahannya berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan rontgen.
Untuk melakukan endoskopi, Anda perlu mendapat rujukan dokter spesialis penyakit dalam. Lebih lanjut, Anda bisa kontrol dengan dokter spesialis ini di Rumah Sakit Mitra Keluarga cabang Jabodetabek, Tegal, dan Surabaya.
4. Pengobatan
Maag dan GERD memiliki tingkat keparahan yang berbeda, namun terdapat kesamaan pada obat-obatan yang dikonsumsi.
Obat-obatan yang umumnya diresepkan oleh dokter adalah sebagai berikut:
- Antibiotik untuk membunuh bakteri.
- Antasida yang mengandung kalsium karbonat untuk menetralisir asam lambung.
- Histamin untuk mengurangi produksi asam lambung.
- Proton pump inhibitors untuk mengurangi sakit perut akibat asam lambung.
- Bagi pasien GERD akan mendapat obat baclofen untuk mengurangi nyeri pada kerongkongan akibat naiknya asam lambung.
Namun, Anda perlu berhati-hati. Efek samping dari konsumsi jangka panjang obat-obatan tersebut dengan dosis tinggi dapat berisiko tulang patah pada tulang belakang, pinggul, dan pergelangan tangan. Ditambah lagi dengan risiko gagal ginjal, demensia, dan kekurangan nutrisi.
• Awas, Penyebab Sakit Kepala Karena GERD hingga Gangguan Pencernaan
5. Pencegahan
Supaya maag dan GERD tidak kambuh, Anda perlu melakukan hal-hal ini:
- Menghindari makanan pedas, berlemak, asam.
- Mengurangi makanan yang digoreng.
- Menghindari makanan dan minuman tinggi kafein (Kopi, teh), alkohol, dan soda.
- Makan dengan porsi sedikit, tetapi sering.
- Tidak mengambil posisi tidur setelah makan.
- Mengelola stres.
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News