TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemerintah pada tahun 2025 menargetkan 23 persen energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT). Manajer Pembangkit Unit Induk Distribusi Kalimantan Barat, Norman Sasono mengatakan salah satu bentuk komitmen PLN yaitu melakukan transformasi dengan 4 aspirasi yaitu green, link, inovatif dan customer focus.
"Nah di green ini adalah PLN berusaha meningkatkan EBT, khusus di unit induk distribusi Kalbar PLN juga meningkatkan pembangkit EBT. Dari data dapat dilihat bahwa salah satunya pembangkit bahan bakar air untuk PLTM ini di 2021 kita mampu memproduksi 11,5 juta KWH," ujar Norman Minggu 7 Mei 2023.
Pada tahun 2022 kata Norman pihaknya melakukan perbaikan peningkatan daya salah satunya di PLTM mikrohidro massa di Kabupaten Bengkayang sehingga KWH produksi dapat meningkat menjadi 24 juta. "Kita dapat mampu meningkatkan sekitar 208 persen. Nah ini adalah salah satu upaya dari UID Kalbar meningkatkan pembangkit EBT," ujarnya.
• Resmi Tarif Listrik Terbaru Per 1 Januari 2024, PLN Pastikan Tanpa Kenaikan
Norman mengatakan di sisi lain juga ada pembangkit biogas dan biomassa yang juga mengalami peningkatan.
"Masing-masing peningkatan juga itu optimalkan dayanya untuk biogas kita dapat meningkat 153 persen di 2022, kemudian biomassa kita juga meningkat 207 persen," ujarnya.
Untuk tahun 2023 PLN kata Norman juga memprogramkan untuk perbaikan pembangkit listrik tenaga mikro hidro yang lainnya yaitu di Bora, Kabupaten Melawi.
"Nah itu ditargetkan Agustus kita sudah mulai melakukan perbaikan kita menggandeng PT PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) yang kompetensinya melakukan perbaikan khususnya di berbagai pembangkit EBT. Kemudian juga kita sedang melakukan revitalisasi pembangkit listrik tenaga surya PLTS termaju di UP3 Singkawang ini termasuk ini daerah wisata jadi nanti kita juga supply dari PLTS dengan kapasitas 370 kilowatt nah ini sedang progress," ujarnya.
Revitalisasi PLTS Temajuk Ditargetkan Beroperasi Agustus 2023
Norman Sasono Manajer Pembangkit Unit Induk Distribusi Kalimantan Barat mengungkapkan UP3 Kalimantan Barat mulai menjalankan transformasi sesuai aspirasi green dan meningkatkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Kita melakukan revitalisasi PLTS Temajuk di UP3 Singkawang ini termasuk ini daerah wisata jadi nanti kita juga supply dari PLTS dengan kapasitas 370 kilowatt nah ini sedang progress. Saat ini sudah mulai dikerjakan dari akhir tahun kemarin, target dapat beroperasi di Agustus 2023 ini," ujarnya.
Saat ini EBT di Kalbar diantaranya PLTA mikrohidro dan PLTS. "Nah, titik-titiknya PLTMH Merasap di Kabupaten Bengkayang dengan kapasitas 1,5 megawatt kemudian ada PLTA Sajingan itu ada 200 kilowatt, PLTH Bora di Kabupaten Melawi ada 100 kilowatt juga ada PLTS yang sedang kita revitalisasi di Temaju target Agustus bisa beroperasi 370 kilowatt dan di sini ada 40 kilowatt," ujarnya.
Ke depan pihaknya akan mengkonversi energi di 13 PLTD menjadi PLTS yang saat ini sedang dilakukan proses pengadaan di kantor PLN pusat.
Saat ini beban di PLTD sebesar 240 kilowatt, kedepannya tepatnya pada Agustus kata Norman akan beroperasi 370 kilowatt.
"Ini kita akan mengurangi jam operasi PLTD, jadi apabila ada kendala di PLTS kita masih bisa mengoperasikan PLTD. Tapi nanti sebagai base load operasi dasar itu dari PLTS karena secara daya ini sudah mampu. Mungkin juga selain itu kita mampu meningkatkan jam layanan dari 12 jam menjadi 24 jam untuk di daerah," ujarnya.
• PLN Icon Plus Siap Sukseskan Program PLTS 1 Juta Atap di Lemukutan
Keuntungan Energi Baru Terbarukan, PLN Sebut Ramah Lingkungan