TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kalimantan Barat memprediksi pada tanggal 11 hingga 20 April 2023 curah hujan akan menurun di Kalbar.
Dengan turunnya curah hujan, pihaknya mengeluarkan himbauan untuk mewaspadai berkurangnya cadangan air dan kebakaran lahan.
Dalam upaya mencegah kebakaran lahan di Kalbar, BPBD Provinsi Kalbar telah berkonsolidasi dengan berbagai stakeholder.
Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Daniel menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk pencegahan kebakaran lahan di Kalbar.
"kami juga sudah Berkoordinasi dengan BRG (badan restorasi gambut) untuk membuat sekat - sekat kanal sebagai pengaturan hidrologi air pada lahan gambut, dengan begitu tanah jadi lembab dan basah sehingga tidak mudah terbakar, terutama saat musim kemarau," Tuturnya.
Baca juga: Kebutuhan Sapi Capai 4000 Ekor, Kadisperindag Kalbar Pastikan Stok Daging Sapi Aman
BPBD sendiri telah melakukan pemetaan terhadap desa di Kalbar yang berpotensi atau rawan kebakaran lahan, hingga kini terdata terdapat 332 Desa / kelurahan di Kalbar yang masuk dalam daftar rawan kebakaran lahan.
"untuk itu kita fokus Melakukan pengawasan terhadap titik rawan kebakaran di 332 Desa/Kelurahan potensi karhutla tersebut," ujarnya.
Kemudian, BPBD juga telah Menyiapkan personil dan peralatan untuk memadamkan api jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan, lalu Melakukan patroli dan pengawasan rutin pada tempat - tempat yang memang rawan terjadi kebakaran, terutama saat musim kemarau.
"Menyimak informasi data satelit/cuaca diarea hutan sehingga dapat mencegah terjadinya kebakaran besar dan Penyuluhan ke masyarakat yg tinggal dekat hutan, hal ini meningkatkan kesadaran dan kepedulian mereka akan bahaya kebakaran hutan/lahan yg terdampak buruk bagi banyak pihak," jelasnya. (*)
• Semangat Warga Pontianak Menyiapkan Meriam Karbit Jelang Festival di Malam Lebaran
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News