Contoh Dakwah Mengenai Bulan Rajab Jelang Isra Miraj, Hikmah Dibalik Bulan Rajab

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beriktu bacaan Doa sujud Tilawah saat Anda sedang membaca Alquran di Bulan Rajab dan sampai ke Ayat Sajadah . Selengkapnya di artikel ini, Rabu 25 Januari 2023 .

Bulan Rajab menjadi tonggak dari rangkaian ibadah-ibadah penting pada bulan yang jatuh setelahnya, yaitu bulan Sya’ban dan Ramadlan. Beberapa ulama mengatakan:

"رَجَبٌ شَهْرُ الزَّرْعِ، وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْيِ، وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْحَصَادِ"

“Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan untuk menyirami, dan Ramadlan adalah bulan panen.”

Menurut Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab al-Ghuniyah, Rajab terdiri dari tiga huruf, yaitu Ra’, Jim, dan Ba’. Ra’ adalah Rahmatullâh (rahmat Allah), Jim adalah Jûdullâh (kemudahan Allah), dan Ba’ adalah Birrullâh (kebaikan Allah). Maksudnya, mulai awal hingga akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan tiga anugerah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan kebaikan dari Allah SWT. Ini menunjukkan kemuliaan dan keagungan dari bulan Rajab.Maka dari itu, marilah kita gunakan bulan Rajab ini dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak amal saleh, istighfar, sedekah, puasa dan lain sebagainya.

Amalan Malam Isra Miraj 27 Rajab 1444 H di Februari 2023 Adakah ? Simak Penjelasan Berikut Ini

Jamaah Sholat Jumat rahimakumullah,

Kisah yang telah masyhur, pada bulan Rajab juga terdapat peristiwa monumental isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad SAW dari dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah SWT Sang Pencipta alam semesta.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al Isra’ ayat 1:

"سبْحانَ الَّذِىأَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ اْلأَقْصَا الَّذِى باَرَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَتِنَا إِنَّهُ,هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْر"

Artinya: “ Maha-Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS.Al Isra : 1).

Peristiwa tersebut juga mendapat penjelasan dalam Shahih Bukhari, juz 5 halaman 52.

Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT. Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk melaksanakan shalat fardlu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari. Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS, Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya.
Lalu meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah SWT, mohonlah keringanan untuk umatmu. Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi shalat sepuluh kali. kemudian Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa, dan Nabi Musa mengingatkan sebagiamana yang pertama.

Kembali Nabi menghadap Allah hingga dua kali, dan akhirnya Allah mewajibkan shalat lima waktu. Nabi Muhammad kembali pada Nabi Musa, Nabi musa tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad, Nabi Muhammad menjawab, saya malu untuk kembali menghadap pada Allah SWT. Saya ridho dan pasrah kepada Allah SWT.

Jamaah Sholat Jumat rahimakumullah…

Implementasi dan Contoh Tema Isra Miraj 1444 H Tahun 2023

Berikut beberapa kisah yang dapat kita petik dari cerita Isra’ dan Mi’raj tersebut.:

Pertama, Isra’ dan Mi’raj adalah perkara yang haq karena sharih (sangat jelas dan eksplisit) disebutkan dalam Al-Qur’an, sebuah kejadian yang pasti terjadi, pasti benar, tak ada keraguan sama sekali, meskipun akal manusia tidak dapat menjangkau. Semua hal aneh ini terjadi dalam rangka menguji dan mengukur ketebalan iman seseorang, sebab seseorang dapat tersesat ketika hanya mengukur sebuah kebenaran hanya bersandar pada akal semata. Kita harus menghindari arus pemikiran yang hanya membanggakan akalnya dan mengesampingkan kemahakuasaan Allah. Tidak mustahil jika pola pikir demikian dilestarikan,maka setiap ajaran dalam agama yang tidak cocok dengan akal, akan ditolak dan diingkari, na’udzubillahi min dzalik. Pola pikir yang demikian adalah cara pandang iblis. Iblis itu disifati dengan

Halaman
123

Berita Terkini