RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak Raih Predikat WBBM dari Kemenpan RB

Penulis: Ferryanto
Editor: Rivaldi Ade Musliadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie dr. Rifka saat menerima penghargaan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani dari Kemenpan RB, Rabu 7 Desember 2022.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie telah berhasil meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas di Jakarta dalam penyerahan hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Reformasi Birokrasi (RB), Zona Integritas (ZI), serta penganugerahan pelayanan publik kepada instansi pemerintah Selasa 6 Desember 2022 di Jakarta.

Dikonfirmasi Tribun Pontianak, Rabu 7 Desember 2022, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie dr Rifka yang menerima penghargaan tersebut menyampaikan bahwa predikat WBBM yang telah diraih ini merupakan hasil kerja keras seluruh pihak di rumah sakit.

UMK Kabupaten/Kota 2023, Gubernur Kalbar Sutarmidji Telah Tetapkan 13 Kabupaten/Kota, Mempawah Belum

Berkat kerja sama tersebut, Rumah Sakit dapat melakukan berbagai inovasi pelayanan publik yang bertujuan untuk memudahkan pelayanan ke masyarakat dan membuat masyarakat nyaman dengan pelayanan rumah sakit.

dr. Rifka menyampaikan, satu diantara inovasi yang telah dilakukan pihaknya yakni Transformasi Digital, dimana tim rumah sakit Sultan Syarif Mohammad Alkadrie telah terintegrasi seluruhnya, selain itu pihak rumah sakit juga telah terintegrasi dengan BPJS, dengan tujuan mempermudah dan kepastian layanan kepada pasien melalui aplikasi SIMPONI.

"Dari awal pasien datang untuk pendaftaran, kita sudah memiliki aplikasi SIMPONI yang dapat digunakan oleh pasien mendaftar 3 hari sebelumnya, jadi tidak perlu lagi datang pagi - pagi kerumah sakit, dan setibanya di Rumah Sakit bisa langsung ke Poli yang dituju," ujarnya.

Dengan pelayanan yang telah dipermudah tersebut dikatakan oleh dr. Rifka maka dari pihak managemen pun lebih mudah melakukan pengawasan terhadap petugas yang melayani pasien.

Triponcast Bersama Pemenang Kalbaria 2022: Insanak

Selain itu, rumah sakit juga telah membangun sistem digital yang digunakan untuk tidak hanya memantau proses pelayanan, namun juga berbagai hal lainnya seperti stok obat, pengadaan, alat kesehatan, distribusi obat kemana saja, serta sistem untuk kepegawaian juga telah dimiliki.

"Jadi kami terus berusaha memperkuat sistem yang kami miliki, dan meningkatkan sistem tersebut, mungkin hal tersebut yang menjadi penilaian Kemenpan RB dalam untuk memberikan penghargaan tersebut," ujarnya.

Tidak hanya itu, saat ini RSUD yang ia pimpin juga telah bekerja sama dengan pihak management tranportasi online dalam bidang pengantaran obat dengan nama sistem E - Medicine.

Kerena selama ini dinilainya yang cukup membutuhkan waktu dalam proses pelayanan kesehatan daftar tunggu obat di apotik.

Dengan demikian, warga yang telah selesai menjalani pemeriksaan dan harus pulang segera, dapat langsung pulang dan nantinya obat akan dikirim ke alamat warga tersebut.

Selain itu, untuk mempercepat layanan dibidanh farmasi itu, pihaknya membuat tiga jenis nomor antrian pasien sesuai dengan kriteria penyakit.

Dengan berbagai inovasi yang dilakukan berbagai digital tersebut, pihaknya mentargetkan RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie dapat menjadi smart hospital di Kota Pontianak.

"Saat ini kami telah ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan sebagai menjadi Pilot Projects Pelaksanaan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dengan adanya KRIS ini kami terus berbenah diri, dimana standar yang ada harus dipenuhi, dan kami tidak puas dengan ini saja (di WBBM)," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini