Debat Panas! Adu Data Stok Beras Kementan Vs Bapanas, Bulog Usulkan Impor hingga Nasib Petani

Editor: Rizky Zulham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi beras - Debat Panas Stok Beras! Beda Data Kementan Vs Bapanas, Bulog Usulkan Impor.

Ia juga mempertanyakan metode apa yang digunakan untuk menghitung dari kondisi stok di rumah tangga hingga pedagang.

Kalbar Surplus Beras 346.648 Ton di Tengah Ancaman Krisis Pangan Dunia

"Pertanyaan berasnya ada di mana? Pakai metode apa? Berapa juta rumah tangga, stok di dalam rumah tangga sekian ratus ribu ton, sekian juga, sampel yang mana saya mau belanja deh," ujar Sudin.

"Kemudian di pedagang masih ok masih bisa dilihat, di penggilingan, pengilangan yang mana? Kasih kami data yang mana. Karena ini berita beda-beda nih. Ini kan beda a bilang gini b bilang gini," sambung Sudin.

Kemudian, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan data yang disampaikan oleh Suwandi merupakan dari Januari hingga September.

Sementara data yang disampaikannya, kata dia, adalah data dari Januari hingga Oktober.

"Ya data saya sama bapak beda. Data Pak Suwandi itu pakai data sebelumnya. Perhitungan Januari September itu 1,6 juta, 1,4 juta itu lama. Pak Wandi yang kanan ini yang data BPS baru," ujarnya.

Kemudian, Suwandi memotong penjelasan dari Arief.

"Izin data terbarunya kapan pak? Coba.." tanya dia sambil tertawa.

Sementara di sisi lain, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menegaskan pihaknya tidak bisa merekayasa data stok cadangan beras.

Berdasarkan data Bulog, stok beras per 22 November 2022 tercatat 594.856 ton.

Sementara pihaknya di lain sisi diminta untuk bisa memenuhi stok beras nasional sebanyak 1,5 juta ton hi gga 2022.

"Ketua (Ketua Komisi IV) saya sampaikan bahwasanya data jujur saja jangan direkayasa, saya ngeri karena saya tidak biasa bicara seperti itu dan tidak biasa bekerja seperti itu. Saya tidak terlatih untuk menghianati. Jadi saya terlatih untuk apa adanya,” kata Budi Waseso.

Dia pun meminta, Kementerian dan Lembaga terkait saling terbuka mengenai stok cadangan beras, agar tidak menyebabkan keresahan di masyarakat.

"Mari kalau kita bisa untuk kepentingan bangsa dan kekuatan pangan sama-sama terbuka. Jadi, jangan terus nanti ada apa-apa ini resah semua. Ini yang harus saya perjuangkan sampai hari ini walaupun sulit apapun kami tetap berusaha terutama posisi dalam negeri,” ungkapnya.

Baca juga: Cegah Kenaikan Harga Bahan Pangan, Bulog Kalbar Gelar Pasar Murah

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Sutrisno juga meminta agar Kementan jangan hanya mengandalkan data dari dinas pertanian terkait stok beras.

Halaman
1234

Berita Terkini