Baca tanpa iklan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas, H Satono, didampingi Sekertaris Daerah Kabupaten Sambas, Fery Madagaskar, menghadiri peluncuran gerakan Sambas Berzakat bertajuk Optimalisasi Membangun Kemandirian Ummat Melalui Unit Pengumpul Zakat di Aula Utama Kantor Bupati Sambas, Senin 13 Juni 2022.
Bupati Satono mengajak segenap masyarakat Kabupaten Sambas untuk mendukung dan menyukseskan gerakan Sambas Berzakat tersebut demi memaksimalkan potensi zakat yang ada di Kabupaten Sambas.
"Kabupaten Sambas adalah wilayah yang potensi zakatnya sangat besar karena mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Lebih dari 80 persen populasi penduduk Kabupaten Sambas beragama Islam. Bayangkan berapa potensi zakatnya setiap bulan," katanya.
• Antrean Terjadi di Hampir Semua SPBU, Pihak SPBU di Sambas Terima 8 KL Tiap Hari
Bupati Satono mengungkapkan, berdasarkan data Baznas Kabupaten Sambas, potensi zakat yang terkumpul setiap tahun mencapai Rp4 miliar.
Itu adalah zakat se-Kabupaten Sambas. Padahal kata dia, angka itu belum maksimal, masih banyak yang tidak membayar zakat ke Baznas.
"Besarnya potensi dana zakat itu tidak hanya untuk diberikan kepada fakir miskin saja. Tapi bagaimana kita mengembangkan potensi dana zakat tersebut, agar dampak manfaatnya lebih luas. Lebih besar manfaatnya untuk kaum duafa dan umat Islam secara luas," katanya.
Menurut Satono, tidak salah jika Baznas mulai merencanakan bagaimana dana zakat digunakan untuk membantu pembangunan di daerah. Misalnya lewat program bedah rumah, bangun jembatan dan sebagainya. Walaupun secara garis besar sasarannya adalah fakir miskin.
"Saya belum setahun menjabat Bupati Sambas, sudah bisa membangun 25 jembatan dengan Tim Sosial Bakmie Loncat, dananya Non APBD. Tidak menggunakan uang negara atau uang masyarakat, murni dari donatur," katanya.
Satono mengatakan, jika umat Islam di Kabupaten Sambas mampu menghimpun dana zakat yang ada, maka Baznas bisa membangun sekolah Islam yang akan menjadi pusat pendidikan dakwah yang mumpuni.
"Bukan lagi tas sekolah, bukan lagi paket sembako yang diberikan. Kalau itu mampu diwujudkan, kita mungkin bisa membangun sekolah," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News