Menurut penjelasan Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan, Emanuel Sungging, peristiwa antariksa ini tidak akan berdampak langsung dengan kehidupan manusia.
Selain itu, Sungging juga menyebut peristiwa ini adalah fenomena yang wajar terjadi setiap tahunnya.
Peristiwa ini pun tidak ada sangkut pautnya dengan suhu dingin yang terjadi beberapa waktu ini.
Sungging juga menyebut bahwa suhu dingin beberapa waktu ini disebabkan oleh dinamika atmosfer.
Suhu dingin di pagi hari ini pun biasa terjadi pada musim kemarau.
Selain itu, dijelaskan bahwa posisi Matahari ini tidak memengaruhi panas yang diterima Bumi.
Suhu Dingin di Bumi
Pada musim kemarau suhu dingin sangat wajar terjadi pada malam hingga dini hari.
Menurut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bumi pada siang hari akan menyerap panas dan melepaskannya pada malam hari.
Peristiwa itu disebut dengan dry intrusion atau intrusi udara kering, hal ini sangat berpengaruh pada kondisi udara dingin di malam hari yang teman-teman rasakan.
Kepala Sub Bidang Iklim dan Cuaca BMKG, Age Wandala menyebut bahwa dry intrusion bersifat dingin karena suhu di selatan Indonesia saat ini sedang rendah.
Peristiwa itu pun berpengaruh pada pulau Jawa, hingga suhu menjadi lebih dingin dari biasanya.
Selain itu, dijelaskan juga bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami Monsun Australia, yang berarti massa udara berasal dari selatan dan angin cenderung bertiup ke arah timur.
Kondisi langit yang cerah juga berpengaruh pada suhu dingin di malam hari, hal itu karena Bumi akan memaksimalkan gelombang panas pada malam hari.
Tidak adanya awan yang menahan pantulan gelombang panas akan membuat suhu permukaan Bumi cepat turun dan lebih dingin dari biasanya.
(Baca Info Seputar Fenomena Alam Disini)