Memperbanyak dzikir kepada Allah SWT alias dzikrullah juga bisa menjadi cara untuk mendapatkan ketenangan hati.
Hal ini sebagaimana termaktub dalam Alquran, di mana Allah SWT berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Al Ra’du [13]: 28)
Baca juga: DOA Melihat Gerhana Lengkap Tata Cara dan Niat Shalat Gerhana serta Contoh Khutbah Shalat Khusuf
- Menghindari Perkara Syubhat.
Menjaga sikap kehati-hatian alias Wara' dari perkara-perkara yang tidak jelas alias Syubhat menjadi upaya lain menghadirkan ketenangan hati.
Hal ini sebagaimana hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi :
الْبِرُّ مَا سَكَنَتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَالإِثْمُ مَا لَمْ تَسْكُنْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَلَمْ يَطْمَئِنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَإِنْ أَفْتَاكَ الْمُفْتُونَ
Artinya: “Kebaikan itu adalah yang jiwa merasa tenang dan hati merasa tentram kepadanya. Sementara dosa adalah yang jiwa meresa tidak tenang dan hati merasa tidak tentram kepadanya, walaupun orang-orang mememberimu fatwa (mejadikan untukmu keringanan).” (HR Ahmad)
- Hendaknya Selalu Bersikap Jujur.
Selalu menjaga sikap jujur juga menjadi satu di antara cara agar meraih ketenangan hati.
Hal ini sebagaimana hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda:
فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ
Artinya: “Sesungguhnya jujur itu ketenangan dan dusta itu keragu-raguan.” (HR Tirmidzi)