Tingginya kandungan garam akan membuat darah menjadi semakin kental.
Akibatnya, volume darah secara keseluruhan akan berkurang.
Jika volume darah Anda menurun, jantung kemudian akan bekerja lebih keras lagi untuk menutupi kekurangan tersebut.
Kondisi ini bisa memperburuk penyakit jantung yang ada.
Oleh karena itu, selalu biasakan untuk minum minimal 8 gelas air putih meski Anda sedang puasa.
Trik sederhananya ikuti panduan 2-4-2 atau 2 gelas saat sahur, 4 gelas ketika buka puasa (2 gelas sehabis ta’jil dan 2 gelas sehabis tarawih), dan 2 gelas air putih sebelum tidur.
Pengecualian untuk pasien gagal jantung yang tidak boleh minum lebih dari 6 gelas per hari.
Untuk mencegah dehidrasi di siang hari, minum obat diuretik di malam hari karena produksi urine menjadi lebih banyak saat itu.
Baca juga: TIPS Memilih Buah Kurma di Bulan Ramadhan, Perhatikan Tampilan Fisiknya Hingga Rasa
3. Jangan lupa istirahat
Aturan penting untuk penderita jantung yang menjalankan puasa adalah cukup istirahat.
Pasien harus mengubah jadwal tidurnya karena harus bangun lebih awal untuk sahur.
Jadi, sangat dianjurkan untuk pasien tidur lebih awal.
Meskipun istirahat itu penting, bukan berarti seharian berpuasa membuat pasien jadi bermalas-malasan.
Jika kondisi tubuh cukup fit, tidak apa untuk melanjutkan aktivitas dan olahraga yang aman untuk pasien penyakit jantung.
Namun, pada pasien yang sedang menjalani rehabilitasi jantung dan berpuasa, aktivitas fisik seperti olahraga mungkin harus dihindari.