Virus Corona Masuk Kalbar

Sutarmidji Umumkan, Akibat Pasien Bohong 40 Dokter dan Paramedis RSUD di Kalbar Reaktif Covid-19

Penulis: Syahroni
Editor: Syahroni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Kalimanta Barat, Sutarmidji menyampaikan kata sambutan dan arahannya dalam rapat kerja percepatan penyaluran dan pemanfaatan dana desa dalam menopang ketahanan pangan sosial ekonomi masyarakat, di pendopo gubernur Kalimantan Barat, Pontianak, Selasa (25/2/2020).

Murid-murid yang positif, tidak ada gejala sama sekali seperti orang sakit.

Pasalnya imunitas tubuh masih bagus dan asupan makanan juga bagus.

Tapi kalau mereka berinteksi lagi dengan orang lain dan orang itu ada penyakit bawaan maka berbahaya.

"Saya minta, saat ibadah dan jangan sampai ada sakit pada diri kita yang menularkan pada orang lain," tambahya.

Ia minta tolong, siapapun yang baru pulang dari luar negeri.

Baik India, Serawak ataupun dalam negeri Gowa Sulawesi ataupun dari mana saja harus memeriksakan diri secepatnya.

Pemeriksaan gratis untuk rapid test. Jangan pernah meremehkan hasil rapid test,

"Setelah kita lakukan uji swab di Lab Untan ternyata semua yang reaktif di rapid test ia juga positif di uji swab," kata Mantan Wali Kota Pontianak ini.

Ketika memeriksakan diri, Midji minta harus jujur sehingga ditangani dengan protokol kesehatan.

"Harus jujur saat memeriksakan diri. Dari mana, kontak dengan siapa. Jangan sampai seperti rumah sakit daerah yang ada di Kalbar, lebih dari 30 orang dokter spesialis dan perawat reaktif atau positif rapid testnya," tambah Midji.

Ia menjelaskan kasian para tenaga medis yang menangani. Itu semua akibat pasien tidak jujur dan berbohong.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Untan dan Kubu Raya Meninggal, Sutarmidji Ungkap Hasil Rapid Test

"Para tenaga medis harus menggunakan APD lengkap. Bagi dokter, yang praktek mandiri perhatikan APD. Jangan terlalu percaya diri berlebihan. Fakta menunjukan banyak dpkter praktek umum terpapar virus corona," tambahnya.

Saat ini, yang perlu dijaga adalah tingkat keterjangkitan.

Jangan sampai menurutnya membludak dan akan sulit menanganinya. (*)

Berita Terkini