Oleh karenanya, dengan diperingati setiap tahunnya ia mengatakan jika dirinya berterimakasih karena Pemerintah telah menghargai perjuangan para guru.
"Terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah menghargai perjuangan para guru, pendidik formal/non formal dan tenaga kependidikan dengan menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional," katanya, Senin (25/11/2019).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa betapa pentingnya peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Tidak hanya itu, peran guru juga penting untuk meletakkan pendidikan dalam konstelasi pembangunan Bangsa. Sehingga berarti untuk menghargai keutamaan dari seorang guru.
"Sejalan dengan visi Bapak Presiden SDM Maju Indonesia Unggul, hal inilah yang menjadi tema HUT ke -74 PGRI," ujarnya.
• Tercatat 47 Kasus Rabies di Mempawah, Pemkab Siapkan Rencana Aksi Daerah
"Yaitu Peran Strategis Guru Dalam Mewujudkan Indonesia Unggul yang mana tema ini secara substansial padu padan dengan tema Hari Guru Nasional dari Kemendikbud yaitu Guru Penggerak Indonesia Maju," tutupnya
Kesejahteraan Guru Membaik
Ketua umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Sambas, Misni Safari saat dimintai tanggapannya mengenai Hari Guru Nasional 2019 dan HUT PGRI Ke -74. Ia menilai Kesejahteraan Guru saat ini mulai membaik.
Namun demikian, di sisi lain juga masih ada yang perlu di tingkatkan kaya Misni, yaitu kesejahteraan guru-guru honorer.
"Alhamdulillah, secara umum kesejahteraan guru saat ini sudah lumayan bagus dengan adanya sertifikasi guru," ujarnya, Senin (24/11/2019) saat dihubungi.
"Namum yang masih belum beruntung itu nasib guru honorer yang masih harus mendapat perhatian pemerintah, baik pemerintah pusat maupun Pemda setempat," katanya.
Miami menuturkan, saat ini tantangan guru kedepan makin berat. Terlebih lagi di era digital seperti saat ini.
• Pendaftaran Diperpanjang, Empat Formasi Ini Sepi Peminat di Pemkot Pontianak
"Tantangan guru saat ini di era digital/internet mereka harus meningkat kualitas, harus mampu berimprovisasi dengan situasi kekinian dan yang paling penting adalah gurus harus memiliki nilai (value-red) dalam mendidik dan mengajar," katanya.
Dengan begitu, guru-guru di tuntun harus mampu menanamkan akhlak yang baik kepada peserta didik di sekolahnya masing-masing.
"Dan bagaimana menanamkan akhlak kepada peserta didik tidak hanya mengandalkan pengetahuan saja, karena anak zaman sekarang mungkin lebih mudah dan lebih duluan tau dari internet, maka yang harus dilakukan oleh guru itu betul-betul mendidik denga rasa dan jiwa," jelas mantan wakil Ketua DPRD Kabupaten Sambas itu.